Bisnis.com, SURABAYA - PT Jatim Grha Utama (JGU) melalui anak usahanya Puspa Agro menyuplai sebanyak 200 ton ikan jenis Pacific Mackerel (Scomber Japonicus) untuk 4 kabupaten di Jatim guna mendukung industri pemindangan ikan yang kerap kesulitan bahan baku.
Direktur Utama JGU Mirza Muttaqien mengatakan suplai ikan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Puspa Agro dengan PT Fishindo Citra Samudra serta PT Artha Tani Mina yang ingin bersama-sama mendorong Jatim sebagai sentra industri pemindangan ikan.
“Jatim selama ini menjadi salah satu sentra industri pemindangan yang banyak melibatkan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Karena itu, kami terpanggil untuk ikut menjaga eksistensi usaha mereka, apalagi ketika cuaca kurang bagus membuat nelayan sulit mendapat ikan di laut,” jelasnya, Rabu (31/3/2021).
Dia mengatakan pendistribusian ikan sebagai bahan baku pemindangan tersebut diberangkatkan dari kantor Puspa Agro di Jemundo Sidoarjo pada 31 Maret 2021. Ratusan ton ikan tersebut diangkut menggunakan 8 kontainer yang masing-masing berisi 25 ton ikan.
Dari 8 kontainer yang diberangkatkan, 3 kontainer di antaranya dikirim ke pelaku pemindangan di Prigi, Trenggalek, 3 kontainer dikirim ke Brondong, Lamongan, dan sisanya ke Madiun dan Muncar, Banyuwangi, yakni masing-masing satu kontainer.
“Sebenarnya, JGU akan memberangkatkan 12 kontainer dengan volume 300 ton ikan, tapi yang siap saat ini baru 200 ton. Jadi yang 4 kontainer atau 100 ton menyusul, Insya Allah dalam waktu dekat kami kirim lagi,” imbuh Mirza.
Direktur Utama Puspa Agro M Diah Agus Muslim menyatakan pihaknya juga siap menjadi sentra baru industri pemindangan di Jatim. Untuk itu, satu gedung atau lokasi khusus telah disiapkan untuk aktivitas para pemindang di Jatim.
“Diharapkan, tingginya permintaan akan produk pemindangan di masyarakat bisa diakomodir dengan beroperasinya sentra pemindangan di Puspa Agro. Ini akan melengkapi sentra-sentra penyedia ikan dan pemindangan yang ada di sejumlah daerah di Jatim,” ujarnya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan model-model kerja sama yang solutif seperti Puspa Agro dan Fishindo Citra Samudra serta Artha Tani Mina ini perlu terus dikembangkan sehingga bisa menjadi salah satu upaya perbaikan ekonomi.
“Model-model solutif seperti ini perlu terus dikembangkan ke bidang-bidang lain, sehingga iklim usaha yang lesu akibat pandemi segera bangkit kembali,” katanya.