Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Lingkungan, BI Malang Kembangkan Klaster Padi Organik

Penggunaan pestisida kimia dalam jangka waktu panjang akan merusak unsur hara dalam tanah yang sangat merugikan lingkungan ekosistem.
Capacity Building Optimalisasi Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dan Manajemen Organik oleh Kantor Perwakilan BI Malang di Malang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa
Capacity Building Optimalisasi Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dan Manajemen Organik oleh Kantor Perwakilan BI Malang di Malang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang mengembangkan Klaster Padi Organik di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang lewat Kelompok Tani “Sumber Makmur II” untuk menjaga lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi petani.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan penggunaan pestisida kimia dalam jangka waktu panjang akan merusak unsur hara dalam tanah yang sangat merugikan lingkungan ekosistem.

“Sisi negatif penggunaan pupuk kimia, yakni polusi tanah, air, udara, hilangnya unsur mikro, peningkatan keasaman tanah, dan berdampak negatif terhadap perubahan iklim,” katanya di Malang, Rabu (3/3/2021).

Oleh karena itulah perlu dilakukan perubahan mindset kesadaran dari petani untuk lebih memperbanyak mengolah lahan dari semi organik dan anorganik untuk menjadi lahan organik.

Peningkatan keahlian petani dalam hal konsep pertanian teknologi ramah lingkungan, menurut dia, diperlukan untuk optimalisasi kualitas dan produktivitas budi daya padi organik dalam rangka meningkatkan produksi.

Bank Indonesia Malang mengadakan pelatihan inovasi teknologi ramah lingkungan, yakni Capacity Building Optimalisasi Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dan Manajemen Organik.

“Tujuan pelatihan ini untuk mengatasi degradasi lingkungan yang terus menerus menurun akibat akumulasi limbah kimia. Pelatihan dilaksanakan pada 3 – 4 Maret 2021, kepada Kelompok Tani Sumber Makmur II di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang,” ucapnya.

BI Malang menggandeng Tim PKPHT (Pusat Kajian Pengelolaan Hama Terpadu) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang sebagai Narasumber dalam pelatihan tersebut.

Pelatihan ini terbagi dalam dua konsep yaitu teori dan praktik. Materi teori yang diajarkan meliputi, sertifikasi organik, pengantar tentang agens hayati, -perbanyakan agens hayati, manajemen produksi dan kontrol kualitas agens hayati, peningkatan kualitas pupuk organik.

Adapun, kata Azka, praktik lapang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman kepada petani mengenai praktik persiapan media agen hayati, praktik perbanyakan agens hayati menggunakan bioreaktor sederhana sehingga petani mampu secara langsung merasakan berbagai manfaat dan fungsi masing-masing bahan yang telah dibuat.

Petani juga mendapatkan pengetahuan mengenai pembuatan pakan ternak untuk sapi, kambing dan ikan air tawar. Pemanfaatan limbah di sekitar lingkungan petani dapat digunakan dan diolah menjadi pupuk organik serta pakan ternak. Pakan ternak yang dibuat sudah diperhitungkan nilai kandungan nutrisi baik protein maupun lemak yang sangat dibutuhkan oleh ternak.

Bagi petani, menurut dia, pelatihan sangat bermanfaat karena banyaknya petani yang mempunyai ternak, namun pemanfaatan kotoran ternak kurang maksimal bahkan dibuang begitu saja.

Petani menggunakan sebagian kecil pupuk organik dengan kotoran sapi yang dibeli dari luar daerah. Dampak selanjutnya adalah efisiensi biaya produksi apabila petani dapat menggunakan pupuk organik dari hasil kotoran ternak milik sendiri.

Lewat pelatihan tersebut, diharapkan petani mampu meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam meminimalisir permasalahan budidaya tanaman padi terutama dalam hal penanggulangan hama/penyakit padi dengan menggunakan agen hayati.

BI Malang bersama-sama dengan Pemda dan stakeholders terkait senantiasa bersinergi mengembangkan UMKM sesuai dengan sasaran kebijakan berkontribusi nyata pada perekonomian Indonesia yang kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif.

“Peran Bank Indonesia diharapkan dapat menciptakan iklim berusaha yang sehat, mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal, mendorong peningkatan akses keuangan, mendorong peningkatan akses pasar, dan mendorong pemanfaatan fintech dan e-commerce,” ungkapnya.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper