Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperkirakan prioritas pemberian vaksin Covid-19 untuk petugas pelayanan publik di setiap masing-masing daerah sekitar 10 persen.
Dia mengatakan saat ini Pemprov Jatim telah mendistribusikan sebanyak 914.200 dosis vaksin ke 38 kota/kabupaten selama 2 hari yakni pada 22 - 23 Februari 2021.
"Untuk vaksin tahap II ini sendiri diprioritaskan bagi petugas pelayanan publik, tapi prioritas mana saja yang menerima akan mengikuti arahan dari Kemenkes, misal untuk tenaga pendidik atau petugas di bidang pariwisata, nah masing-masing daerah mungkin baru bisa 10 persen untuk pekerja pelayanan publik," katanya, Selasa (23/2/2021).
Dia mengatakan pendistribusian vaksin tahap II ini sudah dilakukan untuk wilayah Surabaya, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Trenggalek dan beberapa daerah lain.
"Untuk pendistribusian hari ini, dilanjutkan ke kota/kabupaten lain seperti Pacitan dan Banyuwangi," imbuhnya.
Khofifah menambahkan ratusan ribu vaksin Sinovac tersebut akan digunakan untuk 2 kali dosis vaksin. Sehingga total penerima vaksin tahap II di Jatim ini mencapai sekitar 460.000 orang.
Baca Juga
Meski belum semua warga mendapatkan jatah vaksin, tetapi Khofifah meminta warga untuk tidak khawatir dan bersabar menunggu datangnya vaksin.
"Bagi yang belum mendapatkan kesempatan vaksin di tahap II ini tidak perlu khawatir, terutama bagi para petugas pelayanan publik. Nanti akan ada pendistribusian tahap berikutnya, Insya Allah akan selesai pada Mei mendatang," ujarnya.
Sementara pemberian vaksin bagi lansia saat ini baru bisa dilakukan di Kota Surabaya, dengan pemberian dosis pertama dan kedua memiliki sistem yang berbeda dengan umum yang diberikan lagi pada 14 hari setelah pemberian dosis pertama. Sedangkan untuk lansi diberikan dosis kedua dilakukan setelah 28 hari.
"Kami berharap vaksinasi di Jatim berjalan sukses dan lancar, sebagai bagian dari ikhtiar bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19 secara lebih signifikan. Tetapi saat yang sama kita harus tetap disiplin protokol kesehatan," imbuhnya.