Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepatan Pemulihan Ekonomi, Kadin Jatim Dorong Program Vaksin Mandiri

Saat ini kan pendistribusian vaksin hanya dilakukan pemerintah dengan skala prioritas. Kalau ini bisa dipercepat pendistribusiannya kepada masyarakat umum, termasuk para karyawan melalui akses vaksin mandiri, pasti recovery ekonomi akan lebih cepat.
Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021)./Bisnis-Rachman
Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong pemerintah untuk mempercepat pendistribusian vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi melalui vaksin mandiri.

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan dengan percepatan vaksin mandiri diharapkan upaya pemulihan ekonomi juga semakin lebih cepat dan agar kondisi tidak terpuruk terlalu lama.

“Saat ini kan pendistribusian vaksin hanya dilakukan pemerintah dengan skala prioritas. Kalau ini bisa dipercepat pendistribusiannya kepada masyarakat umum, termasuk para karyawan melalui akses vaksin mandiri, pasti recovery ekonomi akan lebih cepat,” katanya, Kamis (28/1/2021).

Dia mengatakan secara teori disebutkan setidaknya 75 persen penduduk Indonesia harus tervaksin agar Indonesia aman dan tingkat penularan bisa ditekan lebih kencang. Namun begitu, jika vaksin hanya mengandalkan jalur pemerintah, maka percepatan pemulihan ekonomi maupun kesehatan juga akan melambat.

“Sebetulnya kemarin ekonomi sudah mulai bergerak, tetapi pergerakan ini dibarengi dengan menanjaknya kasus Covid-19 akhirnya pemerintah membatasi aktivitas. Ini sangat meresahkan, jika kondisi terus seperti ini, dan pendistribusian vaksin tidak bisa cepat, ekonomi juta akan sulit,” imbuhnya.

Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim pun mengungkapkan kondisi kinerja industri saat ini masih kesulitan bahkan rerata kemampuan kapasitas produksi masih 50 persen terutama industri padat karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper