Bisnis.com, SURABAYA - Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division melakukan mitigasi risiko untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di ruas jalan Tol Surabaya-Gempol menyusul adanya peristiwa longsor di KM 06+200 Jalur A arah Gempol pada 26 Januari 2020 malam.
GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Hendri Taufik menjelaskan kronologi kejadian longsor ini diawali dengan adanya temuan penurunan tanah yang mengakibatkan retakan pada lajur 1 di KM 06+200 pada 25 Januari 2020 sekitar pukul 00.00 WIB.
“Selanjutnya pada 26 Januari dilakukan proses perbaikan dengan cara penguatan tanah berupa penutupan mortar. Namun kemudian terjadi penurunan tanah kembali sehingga perlu dilakukan penutupan pada lajur 1 dan 2 yang mengarah ke Gempol guna menghindari penurunan dan retakan yang berlanjut,” ujarnya, Rabu (27/1/2021).
Dia menjelaskan sejumlah mitigasi yang dilakukan saat ini adalah melakukan pengurangan kapasitas transaksi di Gerbang Tol Dupak dan Banyuurip dan menyesuaikan kapasitas lajur yang masih bisa dilewati.
“Tentunya kami juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyiapkan contra-flow pada bukaan terdekat yaitu pada KM 5+600 sampai dengan KM 09+000,” imbuhnya.
Hendri juga memastikan agar informasi peristiwa ini diterima dengan baik oleh pengguna jalan dengan melakukan sosialisasi kejadian ini melalui Variable Message Sign (VMS) di Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol.
Baca Juga
“Kami juga terus berkoordinasi dengan Tim Geoteknik dari ITS untuk memantau kondisi longsoran tersebut. Untuk saat ini sedang dilakukan penanganan pertama dengan pemasangan sandbag baik itu di tepi perkerasan dan di kaki longsor,” jelasnya.
Jasa Marga, tambah Hendri, juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya penanganan longsor tersebut. Pihaknya juga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol.