Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan meningkatkan efektifitas pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna menekan angka penyebaran virus Covid-19.
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono mengatakan dalam rapat evaluasi PPKM yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama dengan Pangdam V/Brawijaya dan Polda Jatim secara virtual pada 18 Januari 2021 ini akan lebih meningkatkan pengawasan guna menekan mobilitas masyarakat sampai 40 persen.
“Ada hal-hal yang jadi penekanan dalam evaluasi tadi malam yakni peningkatan efektivitas dan peningkatan kegiatan Covid-19 Hunter, serta memperketat kegiatan operasi yustisi dengan pengenaan denda bagi yang melanggar, termasuk menggerakkan kembali Kampung Tangguh,” jelasnya, Selasa (19/1/2021).
Dia mengatakan meski tren kasus sempat naik pada pertengahan di minggu pertama PPKM dengan penambahan kasus baru di atas 1.000 kasus, tapi dalam tiga hari terakhir ini sudah mulai turun dengan kisaran 800 kasus baru per hari.
“Tentunya hal ini sudah mulai menurun dengan adanya intervensi dari pemerintah kota/kabupaten yang melakukan PPKM untuk mengurangi dampak Covid-19,” imbuhnya
Berdasarkan pantauan situs Jatim Tanggap Covid-19, hingga 18 Januari 2021 total jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim telah mencapai 100.225 kasus, dari jumlah tersebut sebanyak 85.737 orang telah sembuh, dan sebanyak 6.968 orang meninggal dunia.
Baca Juga
Adapun tiga hari terakhir yakni per 16 Januari tercatat ada penambahan kasus baru 1.160 kasus baru, pada 17 Januari bertambah 974 kasus dan pada 18 Januari bertambah 848 kasus baru.
Sementara hingga kini masih ada sebanyak 7.520 kasus aktif yang sedang dalam perawatan di RS rujukan sebanyak 2.644 orang, di RS Darurat Lapangan 149 orang, karantina gedung 149 orang dan isolasi mandiri sebanyak 2.871 orang.
Dalam perkembangan berbeda, tingkat mobilitas masyarakat terpantau menurun. Merujuk pada data yang dirilis Google per 15 Januari, terjadi penurunan mobilitas pada periode 4 Desember 2020-15 Januari 2021 pada sektor retail dan rekreasi (-30 persen), toko bahan makanan dan apotek (-18 persen), taman (-13 persen), pusat transportasi umum (-45 persen), dan tempat kerja (-34 persen). Sedangkan mobilitas di area permukiman mengalami kenaikan (+10 persen) dari dasar pengukuran.
Dasar pengukuran adalah nilai median untuk hari yang seusai selama periode 5 minggu, yaitu 3 Januari-6 Februari 2020. Google menghitung analisis ini berdasarkan data dari pengguna yang memilih untuk mengaktifkan histori lokasi untuk akun Google mereka.
Khusus wilayah Jawa Timur, mobilitas sektor ritel dan rekreasi -30 persen, toko bahan makanan dan apotek -30 persen, taman -35 persen, pusat transportasi umum -49 persen, tempat kerja -34 persen, area permukiman +10 persen.
Google dalam laporan menjelaskan data ditujukan untuk membantu proses remediasi dampak Covid-19. Set data ini tidak boleh digunakan untuk tujuan diagnosis, prognosis, atau perawatan kesehatan.