Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 di Kota Malang Menjadi-jadi, Ini Strategi Pemkot Mengatasi

Peningkatan Covid-19 diduga karena ada warga yang positif, namun tidak terbuka pada aparat.
Wali Kota Malang Sutiaji tengah mengikuti Rakor Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Malang Raya digelar secara virtual bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (11/1/2021)./Istimewa
Wali Kota Malang Sutiaji tengah mengikuti Rakor Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Malang Raya digelar secara virtual bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (11/1/2021)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang menggencarkan kegiatan tracing dan testing bagi orang-orang yang diketahui positif Covid-19, untuk menekan persebaran virus tersebut.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan kasus peningkatan Covid-19 diduga karena ada warga yang positif, namun tidak terbuka pada aparat terkait alamat maupun nomor HP mereka sehingga tidak bisa mengawasi di lapangan. Dampaknya dapat menulari orang-orang terdekat mereka sehingga angka positif Covid-19 meningkat.

“Kasus yang terjadi di lapangan, ada yang di-testing tidak menyebutkan alamat maupun nomor HP dengan benar. Mungkin mereka malu diketahui positif Covid-19,” ujarnya saat audiensi dengan Pengurus PWI Malang Raya Periode 2021-2024 secara virtual di Malang, Senin (11/1/1/2021).

Dengan pengalaman itu, petugas sudah relatif bagus dalam mendata rumah maupun nomor kontak dari mereka yang positif Covid-19 sehingga bisa dilakukan tracking maupun testing bagi orang-orang yang melakukan kontak dengan orang yang positif terpapar virus tersebut.

Langkah lain yang ditempuh untuk mencegah persebaran Covid-19, dengan menerapkan Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku efektif mulai 11 – 25 Januari 2021.

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, dia telah mengikuti Rakor Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Malang Raya digelar secara virtual bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (11/1/2021).

Dalam kesempatan itu, dia melaporkan kepada Gubernur Khofifah bahwa Kota Malang telah siap melaksanakan PPKM dengan beberapa modifikasi sesuai kearifan lokal. Salah satunya adalah pengaturan jam beroperasi rumah makan, resto, kafe, dan mal yang diizinkan beroperasi sampai dengan pukul 20.00. Hal tersebut juga berlaku untuk aktivitas masyarakat lainnya.

"Pertimbangannya adalah selain memikirkan sektor usaha, saat ini salat Isya masuk di pukul 19.11 WIB sehingga tidak bisa kami mengakhiri jam aktifitas masyarakat pukul 19.00 sesuai Inmendagri karena masyarakat pasti masih beribadah di masjid," ujarnya.

Ketentuan lainnya, dia meyakinkan, tetap seperti SE (Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 1 Tahun 2021) dan sudah dapat persetujuan (dari Forkopimda Jawa Timur).

Dia berharap agar PPKM yang dilaksanakan selama 14 hari kedepan dapat berjalan optimal dengan tujuan menekan penyebaran virus Covid-19.

Untuk diketahui, selain wilayah Malang Raya dan Surabaya Raya, ada sejumlah daerah di Jawa Timur yang turut melakukan PPKM Jawa-Bali. Seperti Kabupaten Madiun, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blitar, Kota Madiun.

Dasar penerapannya, untuk wilayah Surabaya Raya dan Malang Raya merupakan instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2021. Sementara, untuk Kabupaten Blitar, Lamongan dan Ngawi dilakukan atas dasar daerah yang masuk zona merah.

Kabupaten dan Kota Madiun penerapannya didasarkan atas kategori daerah yang memenuhi kriteria empat indikator yang ditetapkan oleh komite penangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (KPCPEN).

Penambahan kasus harian Covid-19 di Kota Malang mencapai 60 orang kasus baru, 52 orang sembuh dan 6 meninggal per Senin (11/1/2021).

Kumulatif kasus positif corona di Kota Malang sebanyak 4.286 orang, 3.532 orang sembuh dan 409 orang meninggal. Sehingga kini ada 345 kasus aktif di Kota Pendidikan ini.

Sementara pertambahan harian kasus pada Minggu (10/1/2021) sebanyak 67 orang positif, 26 orang sembuh dan 5 orang meninggal. Sabtu (9/1/2021) sebanyak 60 orang positif, 83 orang sembuh dan 5 orang meninggal. Jumat (8/1/2021) sebanyak 61 orang positif, 107 orang sembuh dan 2 orang sembuh.

Adapun pada Kamis (7/1/2021) sebanyak 55 orang positif terinfeksi Covid-19, 15 orang sembuh dan 2 orang meninggal. Rabu (6/1/2021) sebanyak 59 orang positif, 69 orang sembuh dan 3 orang meninggal. Selasa (5/1/2021) sebanyak 45 orang positif, 20 orang sembuh dan 3 orang meninggal.

Penambahan kasus baru pada Senin (4/1/2021) sebanyak 49 orang positif, 50 orang sembuh dan 4 orang meninggal. Minggu (3/1/2021) sebanyak 51 orang, 27 orang sembuh dan 6 orang meninggal. Sabtu (2/1/2021) sebanyak 46 orang positif, 45 orang sembuh dan 2 orang meninggal. Jumat (1/1/2021) sebanyak 34 orang positif, 26 orang sembuh dan 5 orang meninggal.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper