Bisnis.com, SURABAYA - Kasus konfirmasi infeksi Covid-19 di Kota Surabaya cenderung meningkat melampaui laju kesembuhan di akhir 2020.
Merujuk data Pemprov Jawa Timur, per Rabu (30/12/2020) terdapat 49 kasus baru, 46 orang pasien sembuh dan 1 meninggal. Alhasil kumulatif corona di Kota Pahlawan 18.122 orang, 16.731 orang sembuh, dan 1.247 meninggal.
Dari data tersebut diketahui ada 144 kasus aktif. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan kondisi November ketika kasus aktif corona berkisar 70 orang.
Sementara data per Selasa (29/12/2020), kasus baru 55 orang, sembuh 45 orang dan meninggal 2 orang. Senin (28/12/2020), kasus baru 47 orang, sembuh 35 orang dan meninggal 2 orang.
Penambahan kasus corona di Surabaya per Minggu (27/12/2020), positif bertambah 42 orang, sembuh 45 orang meninggal 1 orang. Pada Sabtu (26/12/2020), positif bertambah 39 orang, sembuh bertambah 39 orang dan meninggal bertambah 1 orang.
Adapun pada Jumat (25/12/2020), positif bertambah 44 orang, sembuh 35 orang dan meninggal 1 orang. Pada Kamis (24/12/2020), positif bertambah 39 orang, sembuh 37 orang dan meninggal 1 orang.
Baca Juga
Kumulatif per Kamis, kasus positif 17.846 orang, sembuh 16.486 orang dan meninggal 1.239 orang. Alhasil ada 121 kasus aktif per Kamis (24/12/2020), tepat satu pekan lalu.
Dalam perkembangan lain, Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan 10 tempat pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 bagi warga yang masuk ke atau keluar dari wilayahnya menjelang malam tahun baru 2021.
Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan bahwa warga yang akan masuk ke atau keluar dari Kota Surabaya bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk menjalani pemeriksaan spesimen usap cairan saluran nafas.
"Kalau memang harus di-swab itu kita siapkan di 10 titik swab hunter. Jadi tidak semua yang masuk itu di-swab. Jadi cuma filterisasi bagi yang diperbolehkan keluar masuk Surabaya," katanya di Surabaya, Kamis.
Selain itu, ia mengatakan, Pemerintah Kota Pemkot Surabaya bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengawasi mobilitas warga di delapan titik di daerah perbatasan Kota Surabaya dengan wilayah lain.
