Bisnis.com, SURABAYA - Tim Jelajah Wisata Jatim menapaki jalan pendakian ke Gunung Ijen pukul 04.00 WIB, Jumat (27/11/2020). Kami memutuskan tidak berangkat tepat pukul 03.00 WIB, saat jalur pendakian baru dibuka, dengan pertimbangan target kali ini hanya sampai kawah.
Ternyata keuntungan mendaki agak siang didapat saat perjalanan. Belum sejam melangkah, burung-burung mulai bernyanyi, cakrawala mulai terang, lereng-lereng bukit terlihat jelas. Kami menikmati sajian alam itu di sela-sela menormalkan ritme napas tua yang terengah-engah karena melahap jalanan menanjak.
Sebagai orang yang delapan jam bekerja sehari, selama lima hari dalam sepekan, berjalan di pegunungan hampir tak pernah dilakukan. Hasilnya kami kaget saat dipaksa melahap jalanan khas pendakian. Setiap melangkah kurang dari 100 meter beristirahat, sembari mengatur napas sekaligus menghilangkan rasa panas otot-otot kaki.
Pengalaman ini menerbitkan kesadaran berlatih sebelum mendaki penting dilakukan.
Troli biasanya melayani pendaki yang enggan berjalan kaki dari dan menuju kawah ijen.
Pendakian cepat ke kawah ijen memerlukan waktu 1,5 jam berjalan kaki. Tapi kami memerlukan waktu dua kali lipat. Selain problem fisik, selama perjalanan tim menyempatkan diri mengobrol dengan joki troli - semacam kereta dorong yang siap mengantarkan pendaki yang capek berjalan kaki menuju puncak dan sebaliknya. Meminum teh di kantin di tengah-tengah jalur pendakian sempat kami lakukan pula.
Muhammad Fajri, 50, mengatakan tarif jasa troli untuk perjalanan pulang pergi Rp800.000. Sedangkan bila dari puncak turun tarifnya Rp300.000. "Satu troli untuk naik biasanya menggunakan tenaga tiga orang," katanya soal alasan di balik biaya jasa troli.
Jalur pendakian ke kawah ijen kini sudah selebar lima meter, tidak lagi jalan setapak seperti sepuluh tahun lalu. Jalur curam yang dulunya bila digunakan berpapasan dengan pemanggul belerang memaksa salah satu memiringkan badan juga sudah memiliki pagar beton. Cukup longgar untuk berpapasan.
Sejumlah gazebo juga ada di sepanjang jalur pendakian. Bisa untuk berteduh maupun istirahat saat lelah berjalan. Bilik kamar mandi juga tersedia di gazebo tersebut. Hanya saja tidak ada air di sana. Jadi perlu diantisipasi kebutuhan-kebutuhan saat muncul 'panggilan alam'.
Saat dipuncak jaringan ponsel masih bisa digunakan pula. Sehingga keperluan update dari kawah ijen sangat bisa dilakukan.
Adapun kegiatan Jelajah Wisata Jatim - Bisnis Indonesia didukung oleh : Bank Jatim, PT. Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim), PT Pertamina (Persero), Assa Rent, Polygon. Informasi kegiatan ini bisa dibaca pula di Bisnis.com.
Wisatawan menggunakan jasa troli selepas dari kawah Gunung Ijen.