Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN XI Bakal Optimalisasi Produksi dan Aset

Giling terakhir dilakukan pabrik gula (PG) Djatiroto jelang akhir Oktober 2020 evaluasinya rendemen rata-rata 6,98 turun bila dibanding tahun lalu yakni 7,91.
Gula pasir.
Gula pasir.

Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara XI akan melakukan evaluasi akhir giling 2020, tujuannya sebagai upaya peningkatan dan perbaikan kinerja, dengan dimulai per kluster, yakni kluster wilayah barat terlebih dahulu.

Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja di Surabaya, Rabu (18/11/2020) mengatakan evaluasi akan dilakukan dengan melihat masalah potensial yang terjadi, dan melakukan mitigasi terhadap upaya masalah yang ada, sehingga giling 2021 bisa lebih baik dengan target laba meningkat.

"Beberapa upaya yang kami akan dilakukan dalam evaluasi ini antara lain memaksimalkan fungsi kontrol di setiap lini produksi, penyiapan bahan baku produksi baik kualitas dan kuantitas, memacu kreativitas karyawan dengan utilisasi aset sehingga bisa produktif, serta minimalisasi investasi yang tidak langsung bisa berdampak pada hasil produksi," kata Tulus, kepada wartawan.

Ia mengatakan, potensi peningkatan kinerja masih terbuka, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk optimalisasi produksi, mulai dari on farm hingga optimalisasi aset.

"Dari evaluasi yang dilakukan, masih memungkinkan untuk dilakukan upaya perbaikan untuk mendongkrak kinerja korporasi. Saat ini, di kebun atau On farm sudah mulai dilakukan pengawasan dan pengendalian sehingga produktivitas kebun bisa terjaga," katanya.

SEVP Operation PTPN XI, Agus Setiono mengatakan beberapa kebun memiliki potensi tinggi seperti produktivitas 200 ton per hektare di HGU Djatiroto.

"Ini menjadi tolak ukur kebun lain, ini menjadi asa bersama. Seperti wilayah barat, akan kita coba optimalkan lahan perhutani yang kerja sama agroforesty dengan kami," kata Agus, menjelaskan.

Sementara itu, giling terakhir dilakukan pabrik gula (PG) Djatiroto jelang akhir Oktober 2020, dan total tebu yang digiling 3,8 juta ton tebu, naik dari tahun 2019 yang sebesar 3,6 juta ton.

Sedangkan gula produksi mencapai 291 ribu ton, gula kristal putih naik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 286 ribu ton. Rendemen rata-rata 6,98 turun bila dibanding tahun lalu yakni 7,91.
\

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper