Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang mendorong organisasi perangkat daerah atau OPD setempat untuk terus melakukan inovasi pelayanan publik sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan Pemerintah Kota Malang selalu berinovasi dalam memberikan pelayanan publik yang terbaik. “Pemerintah sedang menggalakkan inovasi. Bahkan kita saat ini sedang maju di tingkat nasional. Tingkat nasional sudah masuk Sepasar Pedas. Rencana masuk internasional yang Sepasar Pedas,” ujarnya di Malang, Senin (16/11/2020).
Inovasi Segar Kagemi SMPN 10 Dikbud Kota Malang masuk dalam Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) dan Inovasi Rumah Diapers dari Puskesmas Polowijen Dinkes Kota Malang masuk dalam Top 45 KOVABLIK Provinsi Jatim 2020.
Rumah Diapers diinisiasi Anita Resky DS, Pelaksana Sanitarian di Puskesmas Polowijen. Rumah Diapers juga mendapatkan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dari Kementerian Kesehatan 2 Oktober lalu.
Program tersebut dinilai menjadi satu-satunya program di Indonesia dalam mengolah dan mendaur ulang popok bayi atau Diapers.
Kantin Segar Kagemi, nama kantin SMPN 10 Kota Malang merupakan akronim dari Semua Bugar dengan Kantin Gemar Makan Ikan.
Kantin Segar Kagemi dirintis sejak 2017. Berawal dari keprihatinan guru melihat banyak anak yang enggan makan ikan. Padahal, ikan menjadi sumber makanan bergizi. Kandungan proteinnya tinggi. Harganya juga relatif murah.
Melalui program inovasi Sepasar Pedas atau Sekolah Pasar Pedagang Cerdas pedagang pasar rakyat Kota Malang dapat bersaing dan bisa memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen agar tetap berbelanja ke pasar rakyat dengan nyaman.
”Kami berikan apresiasi kepada OPD, Saya kira kerja ini adalah kerja bareng, bukan OPD terkait saja tapi juga kerja masyarakat,“ ujar Sutiaji.
Sekda Kota Malang Wasto dalam sambutannya mendorong OPD untuk terus berinovasi. Inovasi demi inovasi pelayanan publik di Kota Malang sangat bagus dan luar biasa.
“Untuk itu, tolong dan mari terus menerus inovasi terus kita lakukan secara bersama – sama. Di era saat ini inovasi dihargai dalam bentuk skor untuk mendapatkan DID (Dana Intensif Daerah) sehingga berinovasi yang berimplikasi pada penghargaan nasional. Disitulah kontribusi nyata OPD untuk meningkatkan pendapatan daerah yang merupakan sumber pembangunan. Oleh karena itu mudah–mudahan semangat dan sprit macam ini kita lakukan secara bersama–sama,” ujarnya.(K24)