Bisnis.com, SURABAYA - PT Sekar Bumi Tbk menargetkan kinerja penjualan sampai akhir tahun ini mampu mencapai Rp3 triliun sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar luar negeri terutama di sektor ritel selama pandemi.
Direktur Sekar Bumi (SKBM), Howard Ken Lukmito mengatakan besarnya permintaan pasar ekspor terhadap produk olahan perseroan berbasis hasil laut ini telah membuatnya menerima penghargaan sebagai perusahaan berkategori extraordinary performance dalam event Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VEI) 2020.
“Penghargaan Primaniyarta yang ke-7 ini tidak hanya merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, tapi pengakuan dari pemerintah, sekaligus memberikan semangat untuk dapat terus menjaga kinerja perusahaan,” ujarnya, Selasa (10/11/2020).
Dia menjelaskan kinerja penjualan Sekar Bumi hingga kuartal III/2020 tercatat mencapai Rp2,2 triliun atau meningkat signifikan sebesar 57 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp1,4 triliun.
“Meski dalam kondisi pandemi, tapi kami masih optimistis penjualan kami masih bisa meningkat lagi setidaknya bisa mencapai Rp3 triliun sampai akhir tahun ini,” ujarnya.
Howard mengatakan pertumbuhan permintaan konsumen ritel luar negeri tahun ini sangat signifikan. Kondisi ini terjadi sejalan dengan adanya gaya hidup tinggal di rumah saja selama pandemi.
Baca Juga
“Hal ini yang membuat konsumen lebih memilih untuk berbelanja di supermarket dan memasak sendiri produk olahan yang kita kemas setengah jadi, dibandingkan mereka harus pergi ke restoran,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, peningkatan penjualan perseroan juga diikuti dengan upaya menciptakan produk dengan varian baru yang sering diluncurkan, seperti exotic torpedo shrimp, shrimp blanked, shrimp bomb, dan dragon food.
Adapun pasar utama untuk ekspor selama ini adalah ke Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Australia, dan beberapa negara di Eropa dan Asia lainnya, termasuk Saudi Arabia dan Papua Nugini.
Howard menambahkan, saat ini perseroan pun berencana untuk melakukan ekspansi pabrik pengolahan udang beku yang diharapkan bisa meningkatkan setidaknya 20 persen dari total kapasitas pabrik.