Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta maaf ke warga dolly karena telah menutup praktik prostitusi di daerah tersebut.
Humas Pemkot Surabaya melalui Twitter membagikan momen permintaan maaf di sela-sela peresmian Pasar Burung dan Batu Akik Dolly. Pusat usaha yang didirikan di bekas wisma prostitusi ini tidak hanya berisi stan jualan makanan burung atau yang lain. Ada juga tempat memajang burung untuk perlombaan.
"Pendirian ini adalah permintaan warga Surabaya. Bagi Pemkot, yang terpenting, adalah warga bisa akses perekonomian lebih baik," kata Risma.
Kenalin, ada lokasi menarik baru di kawasan dolly. Namanya, Pasar Burung dan Batu Akik Dolly.
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) October 21, 2020
Di sini, gak cuma sekedar stan jualan makanan burung atau yang lain. Tetapi ada tempat memajang burung untuk perlombaan juga loh! pic.twitter.com/ySGRm5NjMm
Lebih lanjut diceritakan, pada momen seremoni yang dihelat Rabu (21/10/2020), Risma meminta maaf kepada warga dolly.
"Mohon maaf jika ada yg kurang berkenan, yakinlah penutupan lokalisasi demi masa depan anak-anak. Suatu saat, bapak ibu akan tahu niat saya. Saya ingin anak-anak di sini sama dengan anak-anak lain di Surabaya," ujar Risma.
Bisnis prostitusi di Dolly dan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya ditutup 18 Juli 2014. Penutupan ini tidak serta merta berjalan mulus, ada kalangan pro maupun kontra. Bahkan penutupan juga diwarnai gesekan fisik di lapangan.
Jauh sebelum penutupan berhasil dilakukan, Pemkot Surabaya sudah merencanakan menumbuhkan pusat bisnis di kawasan ini. Sebagai alternatif penggerak ekonomi setelah bisnis haram yang menyangkut penghidupan orang banyak dihilangkan.
Termasuk perkembangan pasar burung dan batu akik disampaikan jajaran Pemkor Surabaya pada Februari lampau.
Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian di Surabaya, Jumat (14/2/2020), mengatakan Pasar Burung dan Batu Akik itu akan diresmikan dalam waktu dekat ini.
"Saat ini Dinas Koperasi Surabaya sedang melakukan penataan pedagangnya," ujar Iman.
Menurut Iman pembangunan gedung Pasar Burung dan Batu Akik Dolly membutuhkan waktu pengerjaan selama enam bulan, dikerjakan mulai 2019.
Sedangkan pembangunannya menggunakan anggaran APBD Surabaya sebesar Rp3,2 miliar, dengan struktur bangunan dua lantai. Adapun lantai satu digunakan untuk pedagang burung dengan jumlah 26 stan, sementara lantai dua untuk pedagang batu akik disediakan 11 stan.
"Lahan bangunan Pasar Burung dan Batu Akik Dolly sebelumnya merupakan eks-wisma Barbara. Seluruh pedagang nantinya adalah warga di sekitar Dolly, karena tujuannya memang untuk memberdayakan ekonomi warga eks-lokalisasi Dolly," kata Iman.
Baca Juga : Pekerja Dolly Gelar Dialog Bersama Komnas HAM |
---|