Bisnis.com, MALANG — Tingkat hunian hotel di Jatim berangsur-angsur membaik bersamaan dengan semakin membaiknya penanganan Covid-19 di daerah tersebut.
Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono mengatakan saat ini tingkat hunian di Jatim sudah mencapai 30 persen, jauh lebih baik bila dibandingkan dengan saat awal masa pandemi yang angkanya di bawah 10 persen.
“Bahkan di daerah destinasi wisata, tingkat okupansinya bisa mencapai 70 persen pada weekend, apalagi long weekend,” ujarnya di Malang, Selasa (6/10/2020).
Peningkatan tingkat hunian hotel terjadi karena ada kepercayaan dari masyarakat untuk berwisata. Hal itu terjadi karena tempat-tempat wisata sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Bahkan hotel dan restoran mempromosikan penerapan protokol kesehatan sebagai sarana untuk menarik tamu,” katanya.
Masyarakat kelas menengah yang berwisata, amat memperhatikan masalah tersebut. Intinya, jika hotel dan restoran tidak menerapkan protokol kesehatan, mereka bisa enggan untuk datang menginap maupun makan di restoran.
Baca Juga
“Indikatornya sederhana, jika tamu datang ternyata dites suhu badan dan tidak disediakan wastafel untuk cuci tangan, bisa tidak didatangi konsumen,” ujarnya.
Kondisi yang sama juga pada objek-objek wisata. Pengelolanya berusaha sedemikian rupa untuk menerapkan protokol kesehatan. Menjadi masalah, kesadaran masyarakat yang terkesan agak abai terhadap protokol kesehatan. Paling sulit dikendalikan, terkait dengan upaya menjaga jarak, physical distancing.
Oleh karena itulah, PHRI selalu mengingatkan anggotanya untuk mengingatkan tamu-tamu agar melaksanakan protokol kesehatan, selain pengelolanya sendiri.
Menurut dia, jika penanganan Covid-19 di Jakarta semakin membaik dan PSBB diperlonggar, maka sektor pariwisata di Jatim akan semakin membaik. Hal itu terjadi karena posisi Jakarta merupakan kota hub pariwisata di Indonesia, selain warganya banyak juga yang berwisata.
Dia optimistis, jika penanganan Covid-19 secara nasional, terutama di Jatim, semakin membaik, maka sektor pariwisata di daerah tersebut semakin membaik pula. Kunjungan wisatawan akan meningkat, begitu juga tingkat okupansi hotel akan membaik.
Menurutnya pada triwulan IV/2020, sektor pariwisata di Jatim akan lebih baik. Hal itu terjadi karena tingkat kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas di luar menjadi semakin tinggi dengan terkendalinya masalah Covid-19.
Masyarakat juga mengetahui cara beraktivitas di luar dengan baik dan benar, yakni menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Di sisi lain, berwisata sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, agar tetap dapat bergembira di tengah pandemi,” ujarnya.(K24)