Bisnis.com, SURABAYA – Pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga Imron Mawardi menyebut masih banyak pekerjaan rumah (PR) Wali Kota Surabaya dari berbagai sektor yang harus dirampungkan setidaknya oleh calon pengganti Tri Rismaharini kelak.
Menurut Imron, Surabaya sebagai kota penyangga utama memiliki kontribusi sekitar 24 persen terhadap perekonomian Jawa Timur. Sehingga Kota Surabaya diharapkan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi Jatim.
“Ada beberapa hal yang perlu dilakukan wali kota berikutnya, salah satunya menyelesaikan infrastruktur dan transportasi umum. Tentu saja ini tidak bisa sendiri tapi butuh koordinasi dengan lintas kabupaten dan secara nasional,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Dia mencontohkan proses pengembangan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) yang belum selesai perlu dikerjakan. Jalur ini bukan hanya untuk memecah kemacetan, tetapi juga berkaitan dengan status Jl. Diponegoro yang masih menjadi jalan nasional sehingga masih banyak truk melintas di tengah kota untuk menuju Perak.
“Itu harus dituntaskan, misalkan dengan adanya JLLB, maka truk dari selatan yang akan menuju Perak bisa melalui sana. Di samping itu, ada transportasi bus Surabaya yang belum maksimal karena statusnya dikelola Dishub dan belum komersial,” katanya.
Di sektor lain, kata Imron, wali kota baru nanti perlu menata pasar-pasar tradisional yang pengelolaanya dinilai belum sukses. Kondisi pasar tradisional ini perlu dicarikan solusi agar nasibnya jelas.
Baca Juga
Sebut saja, Pasar Tunjungan yang tidak jelas nasibnya, apakah akan dibiayai Pemkot Surabaya melalui PD Pasar Surya atau pihak lain.