Bisnis.com, SURABAYA - Kasus Covid-19 di Kota Surabaya pada Juli menunjukkan tren peningkatan kesembuhan hariannya hampir seimbang dengan penambahan kasus positif.
Data per 1 Juli-31 Juli 2020, kasus kesembuhan harian melampaui konfirmasi positif 15 hari. Sedangkan kasus positif melebihi kesembuhan terjadi dalam 16 hari dari 31 hari periode pada Juli.
Berikut grafiknya:
Grafik kasus Covid-19 di Kota Surabaya./Ist-Pemprov Jatim
Sementara, kasus Covid-19 di Kota Pahlawan yang ditampilkan di situs Pemkot Surabaya per 3 Agustus menunjukkan kumulatif kasus konfirmasi 8.691 orang (naik 0,79 persen), konfirmasi perawatan 2.676 orang (turun 2,2 persen), konfirmasi sembuh 5.244 orang (naik 2,4 persen), konfirmasi meninggal 771 orang (naik 0,78 persen).
Pemkot juga mengumumkan kasus kematian pasien Covid-19 sebanyak 90 persen di antaranya disertai penyakit penyerta. Data per 28 Juli ada 754 orang meningga dan 714 orang memiliki penyakit penyerta. Sedangkan 40 orang meninggal murni karena terinfeksi Covid-19.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyatakan masyarakat yang dinilai rentan tertular Covid-19 diberi perhatian lebih. “Upaya kami adalah mendata pasien-pasien rentan dan komorbid. Artinya rentan adalah mulai dari lansia, ibu hamil ditambah dengan pasien komorbid,” katanya dikutip dari siaran pers Pemkot Surabaya.
Bagi warga yang memiliki komorbid seperti diabetes mellitus (DM), hipertensi (HT), komplikasi DM dan HT, asma, hingga jantung, Pemkot Surabaya melakukan pemantauan ketat melalui Puskesmas. Warga yang memiliki komorbid agar tidak perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan untuk membeli obat.
Pemkot Surabaya juga menekankan perubahan perilaku sikap melalui petugas promotor kesehatan dan relawan. Mereka getol terjun ke masyarakat mensosialisasikan disiplin protokol kesehatan, seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Terima kasih @BNPB_Indonesia atas bantuan yang diberikan. Tentunya bantuan ini sangat berarti bagi Surabaya #BanggaSurabaya #LawanCovid19 pic.twitter.com/N02ySzsKdp
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) July 30, 2020
Di samping itu pula, pasien Covid-19 yang menjalani rawat jalan atau telah dipulangkan dari rumah sakit juga dilakukan pemantauan oleh Puskesmas. Rumah sakit diminta aktif melaporkan setiap pasien yang telah pulang melalui sistem aplikasi.
Sedangkan upaya Pemkot Surabaya dari sisi kuratif, menambah tempat tidur dan rumah sakit rujukan atau non rujukan untuk pelayanan pasien Covid-19.
“Ada penambahan 17 ventilator di rumah sakit. Kita juga membantu sistem rujukan supaya cepat dan tepat. Jadi rumah sakit mana yang ada ventilator itu saling bersahutan,” jelasnya.
Upaya lain, tracing lebih ketat kepada semua kontak erat. Menurut Febria, minimal satu pasien confirm Covid-19 itu 25 kontak erat yang dilakukan tracing.
Sementara Wali Kota Risma kembali memperkuat pencegahan penularan Covid-19 dengan sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Wali Kota dan tim mendatangi sejumlah wilayah pada akhir pekan kemarin, mengingatkan agar warga taat memakai masker.
Pagi ini, di awal bulan Agustus, Bu Risma kembali berkeliling untuk ingatkan warga Surabaya memakai masker dan jaga jarak!
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) August 2, 2020
Yuk bantu kami dengan patuhi protokol yang sudah ditentukan ya! #BanggaSurabaya #SurabayaBermasker #lawancovid19 pic.twitter.com/JhwT4KQO1D