Bisnis.com, SURABAYA - Kasus Covid-19 di Kota Surabaya masih fluktuatif, meski enam hari mencatatkan kesembuhan di atas positif, namun masih ada sehari ketika kasus positif di atas kesembuhan.
Secara harian, pergerakan kasus corona di Kota Pahlawan sebagai berikut:
Senin, (13/7/2020)
Konfirmasi bertambah 46 orang.
Sembuh bertambah 103 orang.
Meninggal bertambah 12 orang.
Selasa, (14/7/2020)
Konfirmasi bertambah 76 orang.
Sembuh bertambah 125 orang.
Meninggal bertambah 16 orang.
Rabu, (15/7/2020)
Konfirmasi bertambah 61 orang.
Sembuh bertambah 135 orang.
Meninggal bertambah 11 orang.
Baca Juga : Jatim Memasuki Tahapan Baru Penanganan Covid-19 |
---|
Kamis, (16/7/2020)
Konfirmasi bertambah 39 orang.
Sembuh bertambah 134 orang.
Meninggal bertambah 16 orang.
Jumat, (17/7/2020)
Konfirmasi bertambah 74 orang.
Sembuh bertambah 130 orang.
Meninggal bertambah 4 orang.
Sabtu, (18/7/2020)
Konfirmasi bertambah 81 orang.
Sembuh bertambah 132 orang.
Meninggal bertambah 11 orang.
Minggu, (19/7/2020)
Konfirmasi bertambah 99 orang.
Sembuh bertambah 48 orang.
Meninggal bertambah 9 orang.
Adapun kasus kumulatif Covid-19 di Kota Surabaya tercatat 7.685 orang. Dari jumlah itu, 2.712 orang (35,29 persen) dirawat, 4.284 orang (55,74 persen) sembuh dan 689 orang (8,97 orang) meninggal.
Dari jumlah orang yang dirawat, bila dirinci 1.477 orang (54,46 persen) isolasi rumah, 252 orang (9,29 persen) isolasi gedung dan 983 orang (36,25 persen) isolasi rumah sakit.
Sobat Jatim, berikut ini peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur s.d. hari Minggu 19 Juli 2020. @KhofifahIP @EmilDardak @dinkesjatim @KemenkesRI pic.twitter.com/CcmcpWu7dU
— Pemprov Jawa Timur (@JatimPemprov) July 19, 2020
Aktivitas di Surabaya
Sementara dalam perkembangan lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus getol terjun ke masyarakat guna menekan kasus Covid-19. Risma keliling ke kampung-kapung, masuk gang, membawa toa dan mengimbau warga mematuhi protokol kesehatan.
Akun resmi Pemkot Surabaya dan Humas Kota Surabaya melaporkan kegiatan Wali Kota yang terjun ke masyarakat, Minggu (12/7/2020). Selanjutnya pada Senin (13/7/2020), jajaran pemerintah kota melaporkan pemeriksaan hewan kurban.
Kedua akun ini juga melaporkan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu pejabat daerah setempat, Chandra Ratna Maria DE Rosario Oratmangun.
Selanjutnya, pada Selasa (14/7/2020), Humas melaporkan Risma sidak ke Pasar Kaputran dan mengimbau semua orang mengenakan masker. Dilakukan rapid test secara random pula.
"Angka kesembuhan secara umum juga terus meningkat lho, menyalip angka konfirmasi dalam perawatan," tulis akun Pemkot Surabaya.
Bu Risma persiapan keliling nih. Kemana ya? pic.twitter.com/JCRvz1hwVi
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) July 19, 2020
Selanjutnya pada Rabu, (15/7/2020), diunggah soal langkah Pemkot Surabaya memastikan keamanan ibu hamil di tengah pandemi Covid-19. Pada hari yang sama, disosialisasikan Peraturan Wali Kota soal tatanan normal baru.
Aturan baru itu memuat salah satu ketentuan yang kontroverial yakni pekerja luar kota wajib menunjukkan hasil pemeriksaan rapid test dengan hasil nonreaktif atau swab dengan hasil negatif yang masih berlaku.
Selanjutnya pada Kamis (16/7/2020), diunggah pemicu mengapa Covid-19 bisa menyebar dengan cepat. Tiga alasan utama kolega berbicara tanpa masker, teman dekat berbicara tanpa masker, keluarga berbicara tanpa masker.
"Jangan lakukan kesalahan di atas. Selalu gunakan masker dengan baik. Selamatkan diri dan sekitar," tulis pamflet sosialisasi.
Adapun pada Jumat (17/7/2020), diunggah pedoman memilih hewan kurban. Beberapa cirinya antara lain, lidah berwarna merah muda, hidung lembab, tidak terdapat luka dsb.
Risma pada hari yang sama juga sidak di Jalan Tanjungsari. Mengecek langsung kepatuhan warga Kota Surabaya dalam mematuhi protokol kesehatan, terutama dala menggunakan masker.
Sabtu (18/7/2020) diunggah panduan memakai masker yang benar. Cara memakai hingga cara membersihkan masker setelah digunakan.
Wali Kota Risma kembali dilaporkan berkeliling sosialisasi pada Minggu (19/7/2020). "Kita semua turun untuk sosialisasi ini, supaya Surabaya bisa cepat terbebas dari pandemi," kata Risma.