Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Sembako Online, Pos Indonesia Optimalkan Subsidi Ongkir dari Pemprov Jatim

Lumbung Pangan ini nantinya jadi referensi harga.
Seremoni perluasan Lumbung Pangan Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (9/7/2020)./Bisnis-Peni Widarti
Seremoni perluasan Lumbung Pangan Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (9/7/2020)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA – PT Pos Indonesia Regional 7 Jawa Timur mengoptimalkan program kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam program belanja sembako online yakni Lumbung Pangan Jatim.

Kepala Kantor Pos Regional 7 Jatim, Arifin Muchlis mengatakan kinerja pendapatan Pos Indonesia di wilayah Jatim pada semester I/2020 memang mengalami penurunan hingga 3 persen. Namun bisnis logistiknya masih tergolong stabil selama pandemi Covid-19.

“Memang kinerja ada penurunan, tapi kita masih stabil karena terbantu transaksi-transaksi dari bisnis e-commerce, termasuk adanya kerja sama Lumbung Pangan Jatim dengan pemerintah,” ujarnya seusai pelepasan mobil Pos Indonesia untuk perluasan Lumbung Pangan Jatim di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (9/7/2020).

Arifin mengungkapkan sejak awal Program Lumbung Pangan Jatim ini, nilai ongkos kirim yang diterima Kantor Pos baru mencapai Rp150 juta dengan total 5.000 item produk. Diketahui, ongkos kirim barang sembako yang dijual Lumbung Pangan Jatim tersebut disubsidi oleh Pemprov Jatim.

“Kontribusi pendapatan Pos Indonesia dari progam Lumbung Pangan ini memang masih sangat kecil sekali karena ini kan juga baru dimulai April lalu, tetapi program ini terus dikembangkan dan diperluas jangkauannya sampai 38 kota/kabupaten,” jelasnya.

Dia mengatakan awalnya Kantor Pos Jatim menargetkan kinerja pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp800 miliar. Namun diperkirakan ada revisi akibat kondisi pandemi Covid-19. Dalam memberikan layanan pengiriman, Kantor Pos juga mengoptimalkan driver kemitraan yang jumlahnya mencapai 1.000 driver di Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan layanan bebas ongkos kirim dalam program ini sudah menjangkau 19 kota/kabupaten. Minggu depan akan dikembangkan hingga 28 kota/kabupaten.

Selain itu, lanjutnya, program Lumbung Pangan ke depan tidak hanya untuk memfasilitasi masyarakat agar berbelanja secara online dikala pandemi, tetapi juga akan menjadi referensi harga bahan pokok di pasar.

“Lumbung Pangan ini nantinya jadi referensi harga. Kita punya target itu, misalnya gula saat ini berada di Harga Eceran Tertinggi (HET), beras jenis apa HET-nya berapa,” katanya.

Adapun 19 kota/kabupaten yang sudah terlayani program Lumbung Pangan Jatim bebas ongkos kirim di antaraya Surabaya, Sidaorjo, Gresik, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Bangkalan, Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Kota dan Kabupaten Probolinggo serta Madiun.

Sepanjang 26 Juni – 3 Juli 2020, tercatat rerata tren pembelanjaan online di Lumbung Pangan Jatim mencapai 350 – 470 transaksi setiap hari. Sejak dibuka pada 21 April 2020 hingga 5 Juli 2020 tercatat nilai transaksi penjualannyamencapai Rp8,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper