Bisnis.com, SURABAYA - Pendakian ke Gunung Semeru belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat meski wisata di Bromo direncanakan dibuka dalam waktu dekat.
Kesepakatan tersebut diambil dalam pertemuan antara Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang, Rabu (1/7/2020).
Pertemuan yang juga melibatkan komunitas adat tengger, pelaku usaha terkait wisata, komunitas serta TNI dan Polri tersebut membahas rencana reaktivitasi wisata di Kawasan Bromo.
Hadirin menyepakati pembukaan wisata Bromo dimungkinkan dengan pemenuhan protokol kesehatan. Namun khusus untuk pendakian ke Semeru, yang notabene wisata minat khusus, pemenuhan protokol kesehatan bakal sulit diterapkan.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan pendakian kan menggunakan tenda, susah mengatur semisal physical distancing. "Kami memahami kalau pendakian ditutup," ujarnya.
Sementara untuk wisata di Kawasan Bromo bakal dibuka dengan persiapan matang dan simulasi pemenuhan protokol kesehatan.
Baca Juga
Wiratno, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup, mengatakan pembukaan Bromo dan Semeru harus dilakukan simulasi terlebih dahulu.
"Harus simulasi, apakah hanya penanjakan, atau lautan pasir, berapa kuota per hari. atau bagaimana pendakian ke Semeru," jelasnya dalam arahan diskusi Rencana Reaktivitasi Bertahap Kawasan TNBTS secara virtual, Rabu (1/7/2020).
Menurutnya meski kegiatan pariwisata alam berkategori risiko rendah, terutama zona hijau dan kuning, tetapi tetap perlu dipastikan protokol kesehatan.
"Pembukaan hanya satu pintu dan one day trip. Dievaluasi setiap minggu. Kalau ada kasus Covid-19 akan ditutup kembali," imbuhnya.
Wiratno juga mengatakan untuk tahap pertama mungkin bisa dimulai 10 persen kapasitas yang diizinkan. Selanjutnya ada evaluasi dan bisa ditingkatkan lagi. "Setiap minggu akan dilakukan evaluasi," tegasnya.
Kawasan Bromo bisa diakses melalui pintu di daerah Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang. Namun demikian, angka pasien Covid-19 di daerah tersebut masih fluktuatif dan tak satupun menyandang zona hijau.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim sebanyak 12.118 orang per Selasa (30/6/2020). Dengan rincian 4.199 orang sembuh, 6.783 orang ditawat, dan 928 orang meninggal.
Adapun di Kabupaten Malang, jumlah pasien positif 216 orang, sembuh 62 orang dan meninggal 20 orang, pending (dalam verifikasi 3 orang). Kabupaten Probolinggo memiliki 134 orang pasien positif Covid-19, 117 orang sembuh dan 4 orang meninggal.
Kabupaten Pasuruan memiliki 336 orang pasien positif Covid-19, 78 orang sembuh dan 27 orang meninggal dan 1 pending. Kabupaten Lumajang memiliki 58 orang positif Covid-19, 41 sembuh dan 4 orang meninggal.