Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) masih terus melaksanakan rangkaian rapid test massal untuk pemeriksaan Covid-19 yang pelaksanaannya difokuskan terlebih dulu pada lokasi-lokasi yang menjadi klaster tertinggi kasus penyebaran virus Corona.
Upaya pemeriksaan Covid-19 ini telah memasuki hari ke-8. Pada Jumat (5/6/2020) BIN menggelar rapid test atau tes cepat di dua titik di ibu kota Jawa Timur tersebut, yaitu parkir bus Wisata Religi Sunan Ampel dan Terminal Keputih, Jalan Keputih, Tegal, Surabaya.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI M. Syafei mengungkapkan bahwa hingga hari ini BIN telah memasuki 13 titik di wilayah Surabaya dalam pelaksanaan rapid test dan tes swab.
Dengan masifnya penyelenggaraan pemeriksaan tersebut, maka diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19.
"Hari ini kita melaksanakan kegiatan rapid test di Surabaya ini untuk yang ke-13 kalinya dalam delapan hari. Harapan kita ini supaya untuk mencegah penularan Covid-19," ujar Syafei dalam keterangan resmi, Jumat (5/6/2020).
Dia menuturkan bahwa rapid test massal itu merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Syafei mengatakan bahwa kegiatan pemeriksaan massal itu masih akan terus berlangsung di Ibu Kota Jawa Timur sampai 10 Juni 2020. Hal itu dilakukan karena Surabaya menjadi wilayah episentrum tertinggi kasus positif Covid-19 di Jawa Timur.
"Kita masih akan melaksanakan sampai tanggal 10 Juni. Setiap hari dua titik, setiap hari berpindah tempat di dua titik. Kita melaksanakan kegiatan rapid test ini yang menurut pemkot Surabaya bahwa daerah-daerah ini tingkat kasusnya tinggi," ujarnya.
Syafei menambahkan bahwa pihaknya memprioritaskan pemeriksaan di daerah yang ada klaster-klaster yang bisa membuat virus menyebar dan menjangkiti masyarakat sekitarnya lebih banyak.
Baca Juga
"Dengan harapan kegiatan ini bisa mengetahui siapa-siapa yang terpapar kemudian kita lokalisir," ucapnya.
Sementara itu, Head of Medical Intelligence Dokter Sri Wulandari salah satu dokter yang menangani rapid Covid-19 yang digelar BIN di Surabaya mengungkapkan, pada hari ke-8 di lokasi pertama rapid test di Parkir Bis Wisata Sunan Ampel pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 824 orang dan 117 orang reaktif.
"Yang mengikuti swab jumlahnya 131 orang (tambahan 14 orang dari Puskesmas dan RS Paru)," katanya.
Di lokasi kedua rapid test di Terminal Keputih, Jalan Keputih Surabaya, BIN telah melakukan pemeriksaan terhadap 739 orang, dan 62 orang dinyatakan reaktif yang kemudian diminta mengikuti tes swab.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim.
Satgas Lawan Covid-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium Covid-19, ambulans, dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya.
Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
Dalam kegiatan pemeriksaan massal ini, BIN menyiapkan 2.000 - 3.000 alat rapid test, beserta mobil lab untuk test PCR atau tes swab setiap harinya yang diperuntukan bagi warga yang reaktif rapid test.
Adapun, Mobile Lab dari BIN dapat mengambil 300 sampel per harinya. Untuk tes swab, hasilnya bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test massal Covid-19 di sejumlah titik di Surabaya, serta memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk Ibu Kota Jawa Timur itu guna memutus rantai penyebaran Covid-19.