Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantor Disdukcapil Surabaya di Mal Siola Ditutup Akibat Covid-19

Jadi karena ada satu pegawai yang sebelumnya berstatus PDP (pasien dengan pengawasan) meninggal.
Ilustrasi./Antara-Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi./Antara-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, SURABAYA - Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) di Mal Pelayanan Publik Siola, Kota Surabaya, Jatim, ditutup sementara waktu menyusul ada salah satu pegawai setempat meninggal akibat Covid-19.

"Jadi karena ada satu pegawai yang sebelumnya berstatus PDP (pasien dengan pengawasan) meninggal, Dispendukcapil kini ditutup sementara selama 14 hari. Sekarang sudah hari kelima berjalan," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya M. Fikser kepada wartawan di Surabaya, Rabu (13/5/2020).

Fikser menjelaskan jika temuan kasus Covid-19 itu tidak menjadikan penutupan seluruh layanan yang ada di Mal Pelayanan Publik Siola. "Karena yang PDP ini bagiannya di dalam kantor. Jadi, tidak di area layanan sehingga yang kita tutup hanya Dispendukcapilnya saja," ujarnya.

Terkait layanan kependudukan bagi masyarakat Surabaya, Fikser menjamin jika kasus PDP ini tidak akan mengganggu secara signifikan. Apalagi, lanjut dia, sekarang sebagian besar layanan sudah dilakukan melalui laman dan secara daring.

Diketahui seorang pegawai Dispendukcapil Surabaya Eko Wahono telah meninggal dunia di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya akibat Covid-19 pada Selasa (12/5) sekitar pukul 11.45 WIB. Almarhum tertular istrinya yang bekerja di Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut, Surabaya.

Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya saat ini menerapkan metode sarang tawon untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, khususnya di wilayah perkampungan. Metode yang dimaksud adalah ketika ditemukan satu orang positif di suatu wilayah, maka pemkot langsung menggelar rapid test secara massal di lokasi itu.

"Kita melakukan metode sarang tawon. Jadi ketika di lokasi-lokasi ditemukan ada terpapar, maka di kampung itu kita lakukan rapid test secara massal, sejumlah warga yang ada di situ," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto.

Eddy menjelaskan, hingga saat ini Pemkot Surabaya telah menggelar rapid test massal di lima wilayah perkampungan Surabaya, di antaranya Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor dan Kedung Baruk.

Ketika dilakukan rapid test hasilnya ditemukan ada yang reaktif, maka orang tersebut langsung dilakukan swab. "Tapi swab kan keputusannya menunggu 4 sampai 8 hari. Sambil menunggu hasil swab itu, arahan ibu wali kota agar orang tersebut dilakukan isolasi di salah satu hotel," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper