Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malang Punya Waktu Bersiap PSBB, Transmisi Lokal Jadi Perhatian

PSBB Malang Raya prosesnya sudah di Kementerian Kesehatan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama pejabat Forkopimda Jatim serta tiga kepala daerah kawasan 'Malang raya' usai rapat pembahasan PSBB di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (9/5/2020)./Antara-Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama pejabat Forkopimda Jatim serta tiga kepala daerah kawasan 'Malang raya' usai rapat pembahasan PSBB di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (9/5/2020)./Antara-Humas Pemprov Jatim

Bisnis.com, MALANG - Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengirim berkas pengajuan skema Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Senin (11/5/2020), mengatakan berdasarkan pengalaman dari pengajuan PSBB Surabaya Raya, proses persetujuan dari Kementerian Kesehatan memakan waktu kurang lebih satu hari.

"PSBB Malang Raya prosesnya sudah di Kementerian Kesehatan. Berdasarkan pengalaman Surabaya Raya, satu hari sudah turun," kata Heru, di Kota Malang, Jawa Timur.

Heru menambahkan, kemungkinan besar, surat persetujuan dari Kementerian Kesehatan untuk penerapan PSBB di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu tersebut, akan diterima pada Selasa (12/5/2020).

Namun, dengan dikeluarkannya surat dari Kementerian Kesehatan tersebut, bukan berarti penerapan PSBB akan dilakukan saat itu juga. Pemerintah daerah akan memiliki waktu kurang lebih tiga hari untuk mempersiapkan penerapan PSBB.

"Kami sudah mengusulkan ke Kementerian Kesehatan, mungkin Selasa bisa turun, kemudian akan dilakukan sosialisasi dahulu selama tiga hari," ujar Heru.

Beberapa hal yang harus disiapkan sebelum pelaksanaan PSBB adalah tahapan sosialisasi terkait PSBB kepada masyarakat, penyusunan aturan dari masing-masing pemerintah daerah, termasuk soal teknis penerapan PSBB itu sendiri.

Pemerintah Kota Malang menyatakan akan belajar dari kawasan Surabaya Raya, usai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyetujui pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Kementerian Kesehatan untuk wilayah Malang Raya.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan dengan rencana penerapan PSBB Malang Raya tersebut pihaknya akan mempelajari langkah-langkah yang sudah diterapkan di Surabaya Raya untuk menekan penyebaran virus Corona.

"Kita akan belajar dari Surabaya Raya. Harapan kami, 14 hari cukup, tidak perlu hingga perpanjangan," kata Sutiaji dalam keterangan yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Berdasarkan laporan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, jika dilihat dari sistem penilaian, wilayah Malang Raya memiliki nilai sepuluh, sehingga sudah saatnya diterapkan skema PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona.

Selain itu, di Malang Raya, dalam kajian epidemiologi juga terdapat transmisi lokal, yang ditandai bertambahnya peta sebaran Covid-19. Di Kabupaten Malang, terdapat 14 kecamatan yang masuk dalam zona merah, Kota Malang empat kecamatan, dan Kota Batu satu kecamatan.

Di Malang Raya, terdapat 75 kasus positif Covid-19. Dari total jumlah tersebut, sebanyak 23 orang dinyatakan sembuh, yang terbagi dari Kota Batu satu orang sembuh, Kota Malang sepuluh orang sembuh, dan Kabupaten Malang 15 orang sembuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper