Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan rapid test terhadap 156 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang rencananya akan mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada 7 April 2020.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan sesuai dengan prosedur PMI dari Malaysia itu akan dilakukan pengecekan suhu tubuh, termasuk rapid test.
“Jika dalam proses rapid test ternyata ditemukan positif maka akan langsung dilakukan perawatan untuk bisa segera ditangani dengan tes PCR. Kalau di antara mereka meski dalam rapid tes negatif tapi ada gejala klinis seperti batuk, maka juga akan segera perawatan," jelasnya saat konferensi pers, Senin (6/4/2020).
Dia mengatakan Pemprov Jatim telah menyiapkan pos yang bisa menampung 150 bed. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan tim yang akan menyambut 156 pekerja migran tersebut untuk mendata alamat guna keperluan tracing.
"Saya akan sampaikan kepada tim yang akan menyambut kedatangan mereka, kalau ada rapid test yang negatif akan diantar pada titik kepala desa supaya mereka melakukan observasi di rumah masing-masing selama 14 hari," jelasnya.
Khofifah menyebutkan jumlah kasus positif corona di Jatim per 6 April 2020 ini sudah mencapai 189 orang.
Baca Juga
Dari jumlah tersebut sebanyak 84 orang dari Surabaya, 7 orang Kabupaten Malang, 8 Kota Malang, 1 Kota Batu, 9 dari Magetan, 18 dari Sidoarjo, 7 Kabupaten Kediri, 1 Kota Kediri, 5 Gresik, 1 Kabupaten Blitar, 1 Kota Blitar, 3 Lumajang, 2 Jember, 8 Situbondo, 1 Bondowoso, 1 Banyuwangi, 2 Pamekasan, 5 Tulungagung, 2 Jombang, 5 Nganjuk, 1 Kabupaten Madiun, 3 Ponorogo, 1 Trenggalek dan 13 Lamongan.
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 985 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 10.929 orang serta pasien meninggal hingga kini ada 14 orang yang terdiri dari 1 orang di Kabupaten Malang, 6 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 di Gresik, 2 di Kabupaten Kediri, 1 di Magetan dan 1 Pamekasan.
Sementara jumlah pasien yang sembuh kini ada 40 orang. Mereka berada di Kabupaten Malang, 3 Kota Malang, 23 orang dari Surabaya, 1 dari Kabupaten Blitar, 1 dari Kota Blitar dan 8 orang dari Magetan.