Bisnis.com, MALANG – Saat ini terjadi perubahan perilaku di nasabah, penetrasi gawai yang makin kencang membuat nasabah membuka rekening dalam jaringan (daring) atau kanal elektronik.
Bahkan diprediksi saat ini sekitar 90% nasabah telah menggunakan kanal elektronik seperti mobile banking.
Dengan besarnya jumlah nasabah yang telah menggunakan kanal elektronik dan pemahaman mengenai teknologi, diyakini pemanfaatan QRIS akan mudah terealisasi.
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) agar proses transaksi dengan QR Code yang dilakukan dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Salah satu keunggulan QRIS adalah antar aplikasi pemain, baik bank ataupun non-bank sudah saling terhubung dengan mudah.
Melalui QRIS kemajuan segala sektor mulai dari UMKM termasuk koperasi hingga sektor pariwisata akan dapat terdorong dan mempercepat akses keuangan.
Beby Lolita Indriani Head of Region BNI Wilayah Malang mengatakan, secara umum, hal ini tentu akan membawa pengembangan usaha lebih baik terutama bagi pelaku UMKM.
Bagi pelaku usaha UMKM, penggunaan QRIS tentu dapat memberikan segudang manfaat, antara lain tersedianya alternatif metode pembayaran bagi customer sehingga memperluas pangsa pembeli khususnya generasi muda yang tentunya berpotensi meningkatkan omset pendapatan atau penjualan.
"Dengan banyaknya manfaat tersebut, hadirnya QRIS tentunya juga merupakan jawaban kami atas tantangan di era digital ini”, ujar Beby.
Terpisahnya uang untuk pribadi dan usaha secara otomatis. Masyarakat cukup punya satu aplikasi sistem pembayaran untuk bisa scan QR dari seluruh penyedia jasa sistem pembayaran.
Merchant juga cukup punya satu QR yang dapat menerima pembayaran dari seluruh aplikasi sistem pembayaran.
Saat ini QRIS sudah digunakan oleh 2,7 juta merchant dan sudah 27 penyelenggara jasa sistem pembayaran yang mengikuti standar QRIS.
Manfaat lainnya bagi masyarakat yang menggunakan sistem pembayaran ini selain mengikuti tren pembayaran non tunai digital, uang juga langsung tersimpan di rekening dan dapat dimonitor setiap saat.
Penjualanpun tercatat otomatis, dan omset meningkatkarena makin banyak menerima pembayaran dari masyarakat terutama kaum millennial.
Tujuan standarisasi QR Code yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah untuk melindungi konsumen serta menciptakan kompetisi antar merchant yang sehat. Dengan munculnya standarisasi ini, merchant kecilpun akan memiliki ruang untuk mengembangkan teknologi serta inovasinya.
Diharapkan, adanya standarisasi QR Code ini bisa memacu jumlah transaksi dengan instrument QR Code secara signifikan.
Ke depannya, pembayaran non tunai tidak hanya bisa dinikmati oleh penduduk kota-kota besar, namun juga masyarakat di pelosok desa.
Implementasi QRIS secara Nasional per tanggal 1 Januari 2020 dari Sabang hingga Merauke. Pekan QRIS Nasional 2020 diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia mulai tanggal 9-15 Maret 2020.
Untuk Wilayah Malang, Bank Indonesia menyelenggarakan seremonial puncak Pekan QRIS Nasional di Kota Malang dan Kediri dengan BNI yang men-support dan ikut partisipasi aktif dalam sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
Rangkaian acara Pekan QRIS Nasional antara lain sosialisasi ke kampus-kampus, talkshow interaktif di radio, melakukan new experience pengguna QRIS baik untuk merchant maupun customer.
BNI telah melakukan kegiatan Sosialisasi Pekan QRIS Nasional sejak tanggal 9 Maret 2020. Puncak acara Pekan QRIS Nasional dilaksanakan di Lapangan Rampal Malang pada Sabtu, 14 Maret 2020, dan di GOR Joyoboyo Kediri pada Minggu, 15 Maret 2020.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan penggunaan (usage) QRIS dengan sasaran masyarakat dan merchant komunitas. Kegiatan sosialisasi dan onboarding merchant menyasar pada komunitas milenial (kampus, sekolah, pesantren), pasar tradisional dan modern, tempat ibadah, agen LKD/laku pandai, Pemda, dan tempat lainnya yang unik di masing-masing daerah.
“Harapan kami, setelah mengikuti kegiatan ini dapat memahami dan menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari baik di lingkungan kerja, organisasi maupun rumah dalam upaya menciptakan cashless society”, pungkas Beby.