Bisnis.com, SURABAYA – Sasaran produksi tanaman bawang putih di Jawa Timur tahun ini ditargetkan bisa mencapai 8.211 ton sejalan dengan upaya perluasan lahan tanaman di sejumlah sentra bawang putih.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo mengatakan sasaran produksi tahun ini meningkat dibandingkan realisasi produksi 2019 yang hanya 6.935 ton. Meski sudah mampu meningkatkan produksi, tetapi memang Jatim masih defisit terhadap komoditas ini.
“Produksi tahun lalu hanya mampu 6.935 ton, sedangkan tingkat konsumsi masyarakat di Jatim untuk komoditas bawang putih mencapai 62.880 ton, artinya masih defisit 55.927 ton,” katanya kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).
Dia mengatakan selama ini kebutuhan bawang putih di Jatim disuplai dari produk impor terutama China. Namun, katanya, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan produksi melalui perluasan lahan tanam agar mampu mencapai swasembada bawang putih.
“Di Jatim ini ada potensi lahan untuk ditanami bawang putih seluas 8.651 ha, lokasinya tersebar ada di Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi, Malang, Lumajang, Kota Batu, Mojokerto, dan Magetan,” jelasnya.
Izin Impor
Asosiasi Ketua Harian Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) Hendra Jowono mengharapkan harga bawang putih berangsur turun dan stabil.
“Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan mendatang harga bawang putih di pasaran akan berangsur-angsur turun dan stabil kembali,” kata Hendra di Jakarta, Selasa.
Menurut Hendra, 90 persen pasokan bawang putih di Indonesia masih diimpor dari negeri Tirai Bambu. Sehingga, mewabahnya virus corona membuat terjadi kendala di sentra-sentra produksi dan logistik.
“Terjadi keterlambatan produksi karena baru mulai kerja lagi setelah liburan nasional di China diperpanjang oleh karena kasus virus corona dan pemeriksaan kesehatan pekerja post border diperketat pemerintah daerah China,” ujarnya.
Hendra mengatakan, masyarakat konsumen pada umumnya meminta pemerintah untuk memperhatikan kenaikan harga-harga buah dan sayur, baik lokal maupun impor.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian telah menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebesar 103.000 ton dari China.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan penerbitan izin impor ini dilakukan karena stok bawang putih di dalam negeri kian menipis, yakni 70.000 ton. Stok tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan sampai pertengahan Maret mendatang.