Bisnis.com, SURABAYA – Broker properti Galaxy menargetkan omzet penjualan properti di Surabaya dan Jatim tahun ini bisa tumbuh sekitar 25 persen sejalan dengan hadirnya proyek-proyek baru sekaligus masih besarnya potensi pasar di Surabaya.
CEO Galaxy, Kennard Nugraha mengatakan pasar properti di 2020 akan lebih menantang dengan berbagai faktor mulai dari kondisi ekonomi hingga persaingan yang ketat.
“Kami melihat tahun lalu orang bilang pasar sedang melambat dan hancur, tapi ternyata pada 2019 omzet Galaxy bisa tumbuh 20 persen dibandingkan 2018. Begitu juga dengan tahun ini, kami semakin optimistis,” jelasnya saat konferensi pers Annual Awarding Night Galaxy 2.0, Kamis (6/2/2020).
Dia menjelaskan dari penjualan properti tahun lalu, tren penjualan di segmen primer atau bangunan baru bisa tumbuh 10 persen dengan kontribusi sekitar 55 persen, sedangkan properti secondary atau bekas mampu tumbuh 20 persen dengan kontribusi penjualan 45 persen.
Dari kiri-kanan, Founder Galaxy Property Fenny Gunawan, CEO Galaxy Kennard Nugraha, dan CFO Galaxy Veronica Sutantio di sela-sela Annual Awarding Night Galaxy 2.0 di Westin Pakuwon Mall Surabaya, Kamis (6/2/2020)./Bisnis-Peni Widarti
Baca Juga
Kennard menambahkan, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan omzet, tahun ini pun Galaxy juga menargetkan ada memiliki 500 agen baru atau tumbuh dibandingkan tahun lalu yang hanya 300 agen aktif.
“Bahkan saat ini kami punya program Business Ownership yakni konsep menciptakan agen untuk bisa mendirikan kantor sendiri di co-office Galaxy tanpa perlu membuka atau menyewa ruko yang kita tahu sangat mahal sewanya sekitar Rp100 juta/tahun,” katanya.
Dia menjelaskan sistem Business Ownership ini memungkinkan konsultan properti untuk memiliki kantor sendiri bahkan memberikan pedampingan dan pembinaan agar menjalankam bisnis properti sesuai dengan jalurnya.
“Tentu untuk mengikuti program ini ada syaratnya yakni harus memiliki omzet dengan jumlah tertentu dan mampu merekrut serta membina timnya,” imbuhnya.
Kennard menambahkan pada tahun lalu, Galaxy berhasil membuka 3 kantor internal dengan sistem Business Ownership tersebut. Tahun ini perseroan pun menargetkan bisa menciptakan 3 – 10 pemilik baru dengan sistem tersebut.