Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Cabai Rawit Jadi Penyumbang Utama Inflasi Kota Malang

Cabai rawit menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang pada Januari 2020 yang mencapai 0,41 persen.
Choirul Anam
Choirul Anam - Bisnis.com 03 Februari 2020  |  20:47 WIB
Cabai Rawit Jadi Penyumbang Utama Inflasi Kota Malang
Ilustrasi. - Antara/Yusuf Nugroho
Bagikan

Bisnis.com, MALANG — Cabai rawit menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang pada Januari 2020 yang mencapai 0,41 persen.

Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan dari 11 jenis kelompok pengeluaran tersebut, penyumbang inflasi terutama sangat dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,3339 persen.

“Komoditas cabai rawit mengalami kenaikan harga sebesar 44,72 persen menjadi menyumbang inflasi terbesar di awal tahun 2020 ini,” katanya di Malang, Senin (3/2/2020).

Inflasi sebesar itu, kata dia, masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Inflasi Provinsi Jatim sebesar 0,50 persen.

Dia juga menegaskan, penghitungan inflasi Januari 2020 menggunakan diagram timbang yang baru hasil pemutakhiran Indeks Harga Konsumen (IHK) hasil survei biaya hidup 2018.

IHK 2018 ini akan berlaku di lima tahun kedepan. Ada perubahan klasifikasi dalam IHK 2018 menjadi 11 macam kelompok pengeluaran. Perkembangan teknologi informasi, perubahan pendapatan masyarakat dan banyak faktor lain menjadikan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Peralihan pola konsumsi masyarakat kota Malang tadi tercermin dengan ada sebanyak 91 komoditas yang baru terpilih dan masuk ke dalam paket dan ada sebesar 82 komoditas yang hilang yang kita hapuskan karena tidak memberi pengaruh terhadap nilai konsumsi.

“Di antaranya yang dulu tidak ada, sekarang ada misalnya aksesoris hp dan juga tarif kendaraan online. Jadi itu bagaimana pola konsumsi ini memotret kondisi komoditas yang terkini kemudian yang kita hilangkan seperti DVD/CD Player, alat pembasmi nyamuk,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Jatim Nanang Triatmoko mengatakan harga cabai meroket pada Januari 2020 dipicu penurunan luas tanam dan produksi.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

malang cabai rawit
Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top