Bisnis.com, MALANG — Cabai rawit menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang pada Januari 2020 yang mencapai 0,41 persen.
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo mengatakan dari 11 jenis kelompok pengeluaran tersebut, penyumbang inflasi terutama sangat dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,3339 persen.
“Komoditas cabai rawit mengalami kenaikan harga sebesar 44,72 persen menjadi menyumbang inflasi terbesar di awal tahun 2020 ini,” katanya di Malang, Senin (3/2/2020).
Inflasi sebesar itu, kata dia, masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Inflasi Provinsi Jatim sebesar 0,50 persen.
Dia juga menegaskan, penghitungan inflasi Januari 2020 menggunakan diagram timbang yang baru hasil pemutakhiran Indeks Harga Konsumen (IHK) hasil survei biaya hidup 2018.
IHK 2018 ini akan berlaku di lima tahun kedepan. Ada perubahan klasifikasi dalam IHK 2018 menjadi 11 macam kelompok pengeluaran. Perkembangan teknologi informasi, perubahan pendapatan masyarakat dan banyak faktor lain menjadikan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca Juga
Peralihan pola konsumsi masyarakat kota Malang tadi tercermin dengan ada sebanyak 91 komoditas yang baru terpilih dan masuk ke dalam paket dan ada sebesar 82 komoditas yang hilang yang kita hapuskan karena tidak memberi pengaruh terhadap nilai konsumsi.
“Di antaranya yang dulu tidak ada, sekarang ada misalnya aksesoris hp dan juga tarif kendaraan online. Jadi itu bagaimana pola konsumsi ini memotret kondisi komoditas yang terkini kemudian yang kita hilangkan seperti DVD/CD Player, alat pembasmi nyamuk,” ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Jatim Nanang Triatmoko mengatakan harga cabai meroket pada Januari 2020 dipicu penurunan luas tanam dan produksi.(K24)