Bisnis.com, MALANG — Perumda Tirta Kanjuruhan Kab. Malang melirik air Sungai Lesti, Sungai Brantas dan air Bendungan Siman untuk diolah dalam sistem pengelolaan air minum (SPAM) perusahaan tersebut.
Direktur Teknik Perumda Tirta Kanjuruhan Kab. Malang Mohammad Haris Fadillah mengatakan potensi air Sungai Lesti yang bisa dikelola cukup berlimpah. Namun dari potensi air sebanyak itu, setidaknya bisa dimanfaatkan sebanyak 500 liter/detik.
“Jika air ini bisa dikelola, maka dapat mengatasi pasokan air bersih untuk warga di wilayah Kab. Malang bagian selatan yang sangat membutuhkannya,” katanya di Malang, Rabu (22/1/2020).
Air sebanyak itu, dapat memasuk untuk empat kecamatan, yakni Bantur sebayak 10 desa dengan pasokan air sebanyak 120 liter/detik, Pagak 10 desa sebanyhak 100 liter/detik, Gedangan 8 desa 130 liter/detik, dan Sumbermanjing Wetan sebanyak 9 desa dengan 150 liter/detik.
“Jika dikaitkan rumah tangga yang dilayani, setidaknya sebanyak 51.450 SR (satuan sambungan rumah),” katanya.
Saat ini, pemanfaatan air Sungai Lesti tengah dikaji dalam feasibility study (FS)-nya. Jika sudah rampung, dikerjakan detailed engineered design (DED)-nya.
Dengan memperhatikan medannya, dia mengakui, biaya pembangunan sistem pengelolaan air minum (SPAM)-nya tidak sedikit.
Baca Juga
Investasi pembangunan SPAM Sungai Lesti sulit direalisasikan jika tidak dibantu pemerintah. Oleh karena itu jika FS dan DED proyek tersebut sudah rampung, maka akan diajukan ke pemerintah untuk dimintakan bantuan pembangunannya.
Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan Kab. Malang Syamsul Hadi menambahkan jika pemerintah menganggap investasi pembangunan SPAM Sungai Lesti terlalu besar dan biaya operasionalnya terlalu tinggi, maka ada alternatif mencari sumber-sumber baru maupun air permukaan, seperti air Sungai Brantas di Kec. Kalipare.
“Secara kasar kebutuhan investasi untuk proyek SPAM Sungai Lesti mencapai Rp542 miliar, sedangkan pengelolaan Sungai Brantas Rp162 miliar,” ungkapnya.
Jika masalah air baku dapat diatasi, maka pasokan air untuk pelanggan di wilayah Kab. Malang bagian selatan dapat dituntaskan. Pelayanan air bersih 100% mengacu pada program Sustainable Development Goals bisa segera terwujudkan.
Secara cakupan layanan Perumda Tirta Kanjuruhan, sudah mencapai 34,6%, namun secara cakupan air bersih perpipaan di Kab. Malang sebenarnya sudah 96,4%. Sisanya masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama di beberapa wilayah Malang Selatan. (K24)