Bisnis.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI memproyeksikan produksi tanaman tebu giling tahun ini bisa mencapai 4,2 juta ton meningkatkan dibandingkan realisasi giling 2019 yakni 3,6 juta ton.
Humas PTPN XI, Brilliant Johan Anugerah mengatakan dalam meningkatkan produksi tanaman tebu sebagai bahan baku utama produk gula, perseroan telah melakukan berbagai upaya perluasan lahan.
“Sebagai upaya persiapan bahan baku tebu (BBT), kami telah melakukan sewa lahan, maupun take over lahan HGU,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/1/2020).
Dia mengatakan selama ini yang menjadi masalah dalam industri gula adalah ketersediaan bahan baku tebu dan lahan. Untuk itu, perseroan juga melakukan kerja sama Agroforestry atau pemanfaatan lahan hutan milik Perhutani seluas 600 ha di wilayah Barat dan kini telah tertanami.
Adapun untuk 2020, PTPN XI menargetkan luas area tanam bisa mencapai 55.000 ha, naik dibandingkan realisasi 2019 yang hanya 48.000 ha. Dari luas tanam tersebut, diharapkan mampu memproduksi tebu sebanyak 4,2 juta ton, dan protas sebesar 76 ton/ha atau naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya 73,76 ton/ha.
“Dan tahun ini diharapkan bisa mencapai rendemen 8% naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 7,9%,” imbuhnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo mengatakan untuk PTPN X produksi tebu 2020 bisa tembus 4,06 juta ton, naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3,8 juta ton.
“Sejak tahun lalu kami gencarkan terus kerja sama Agroforestry dengan pihak Perhutani dalam meningkatkan bahan baku tebu. Tahun lalu sudah merealisasikan 423 ha lahan Agriforestry, dan tahun ini akan disiapkan lagi 600 ha,” katanya.
Dia mengatakan perseroan juga telah banyak melakukan inovasi teknologi digital, salah satunya aplikasi e-farming yang akan mengatur data dan kebutuhan tanaman tebu secara PTPN group.
“Kami juga telah melaunching Digimagz atau majalah digital yang bisa langsung diunduh dan dibaca oleh siapapun, termasuk melaunching Office Automation guna kelancaran administrasi dan informasi serta program paperless."