Bisnis.com, MALANG – Pemkot Malang terus memperkuat posisi kota tersebut sebagai kota hub pariwisata dengan membangun dan melebarkan jalan serta menyediakan angkutan LRT (Lintas Rel Terpadu).
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pemda telah melakukan perencanaan untuk membangun dan melebarkan delapan ruas jalan. Salah satu yang dilebarkan, Jl. Mayjen Sungkono yang menjadi jalan tol Pandaan-Malang pintu tol Madyopuro.
“Jl. Madyopura saat ini merupakan jalan milik Kota Malang sehingga harus ditukar menjadi jalan nasional sehingga pelebarannya bisa didanai pemerintah,” ungkapnya pada Pameran UMKM memperingati HUT Pemprov Jatim di Kantor Bakorwil Malang, Sabtu (19/10/2019).
Di tengah, juga akan dilebarkan dan dibangun beberapa ruas jalan. Total jalan yang dilebarkan dan dibangun di delapan ruas jalan.
Pekerjaan itu memerlukan dana yang besar, sehingga pembiayaannya dapat didukung pemerintah dan Pemprov Jatim. “Kami berharap Pemprov Jatim mendukung program tersebut dengan ikut mendesak pemerintah untuk mempercepat realisasi pembangunan delapan ruas jalan tersebut,” kata Sutiaji.
Dengan deikungan Pemprov Jatim, dia memperkirakan pada 2021 rencana pembangunan jalan tersebut dapat dimulai.
Pemkot Malang juga menginisasi pembangun LRT sepanjang 38 km dengan rute dari kampus ke kampus yang lain.
Pembangunan LRT, kata Sutiaji, lebih murah daripada pembangunan LRT di Jakarta. LRT di Malang diperkirakan menelan investasi Rp200 miliar/km, sedangfkan di Jakarta Rp450 miliar/km. Dia mengatakan sudah ada investor asal Malang yang bersedia membangunan LRT.
Dengan adanya jalan-jalan baru dan pelebaran jalan serta LRT, kata dia, maka diperkirakan kemacetan di tengah kota bisa dihindari. Keluhan wisatawan selama ini, soal kemacetan dalam kota.
Berkat pelebaran jalan dan LRT pula, lanjutnya, wisatawan yang akan menuju destinasi wisata baik ke Bromo-Tengger-Semeru, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, bisa betah tinggal di Malang. Kota Malang betul-betul menjadi kota hub pariwisata.
Sutiaji berharap pembangunan dan pelebaran jalan juga diikuti Pemkab Malang dan Pemkot Batu sehingga antara Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang terintegrasi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono mengatakan posisi Kota Malang sebagai kota hub pariwisata akan lebih kuat daripada beberapa kota lain karena destinasinya terintegrasi. Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang menyatu menjadi Malang Raya.
Selain itu, Kota Malang juga kota yang ideal untuk singgah bagi wisatawan yang berwisata ke Bromo-Tengger-Semeru. Karena itulah, Pemkot Malang perlu mendesain agar wisatawan betah tinggal di kota ini, sebagai kota singgah menuju destinasi wisata.
Dia menegaskan Pemprov Jatim tengah mengembangkan dengan serius sesuai dengan arahan pemerintah, yakni kawasan Bromo-Tengger-Semeru sebagai bagian dari 10 destinasi unggulan pariwisata nasional.
Pemprov Jatim juga serius mengembangkan pariwisata di Gunung Wilis, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Ponorogo dan Trenggalek. Kawasan tersebut juga bakal disulap menjadi destinasi wisata nasional, setidaknya Jatim.