Bisnis.com, SURABAYA - Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur akan mendidik sebanyak 30 orang asal Madura yang berpotensi menjadi developer mengingat besarnya potensi di wilayah tersebut.
Ketua REI Jatim Danny Wahid mengatakan saat ini jumlah pengembang di Madura masih belum banyak, atau sekitar belasan untuk yang merupakan anggota REI.
"Padahal potensi di kawasan tersebut sangat besar, bahkan Madura sebenarnya bisa jadi kota penyangga Surabaya selain Sidoarjo yang kini lahannya sudah mulai habis," katanya, Kamis (19/9/2019).
Dia mengatakan mendidik peserta dari Madura itu diharapkan bisa melancarkan proses pengembangan perumahan yang selama ini kerap terhambat oleh regulasi pemerintah setempat.
"Diharapkan mereka lebih mudah melewati birokrasi-birokrasi daerah yang menghambat investasi, selain itu mereka juga punya peluang untuk berusaha, sekaligus dapat menggerakkan perekonomian Jatim," katanya.
Dia mencontohkan, satu pengembang yang membuat SIUP dengan investasi Rp1 miliar maka kapitalisasinya bisa mencapai Rp20 miliar, asalkan regulasi pemerintah cepat prosesnya, termasuk pihak perbankan memberi kemudahan dalam pemberian kredit.
"Kalau bank, pemerintah oke, maka ekonomi tumbuh meroket tidak bakal bubble, dan NPL sudah dijamin di bawah 1% karena MBR itu selalu komit dengan apa yang dia bayar," jelasnya.
Danny menjelaskan, pelatihan developer tersebut nantinya 80% akan lebih banyak praktik. Setelah itu akan ada diklat khusus untuk terjun langsung jadi pengembang tertama pengembang rumah subsidi.
"Nanti mereka juga akan diajak melihat produk-produk properti agar termotivasi menjadi pengembang," imbuhnya.
Danny mengakui sejauh ini masih banyak pengembang yang setengah-setengah dalam membangun proyek, baik menjual sebagian proyek bangunan rumah dan sebagian jual kavlingan, selain itu banyak menerapkan sistem in house.