Bisnis.com, SURABAYA - PT Industri Kereta Api (INKA) mulai mengirim kereta penumpang ke Bangladesh Batch ke 2 sebanyak 22 unit melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada 11 September 2019.
Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro mengatakan pengiriman kereta batch 2 ini akan diberangkatkan paling lambat dini hari dan akan memerlukan waktu 11 hari untuk sampai di Chitagong Port.
"Diperkirakan pada 22 September 2019 kereta ini tiba dan selanjutnya akan dilakukan persiapan untuk komisioning sebelum nantinya dioperasikan oleh pihak Bangladesh Railways," jelasnya saat kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno, Rabu (11/9/2019).
Dia menambahkan, saat ini Inka juga tengah mempersiapkan pengiriman pesanan kereta dari Philiphine National Railway (PNR) berupa 2 trainset Diesel Multiple Unit (DMU) konfigurasi 3 car dengan kontrak sekitar Rp 480 miliar.
“Selain itu dari pihak PNR juga memesan 4 trainset DMU konfigurasi 4 car dan 3 lokomotif serta 15 kereta penumpang dengan total nilai kontrak sekitar Rp800 miliar,” imbuhnya.
Adapun sebelumnya Inka memiliki kontrak pengadaan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh Railway yang merupakan hasil tender yang dimenangkannya pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar US$100,89 juta.
Pada 2016, INKA juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar US$72,39 juta dan 50 kereta ke Bangladesh pada 2006 dengan nilai kontrak sebesar US$13,8 juta.
Sebanyak 50 kereta tipe BG (broad gauge) telah dikirimkan pada Januari 2019 dan INKA kembali mengirimkan lagi 200 kereta untuk Bangladesh Railway yang proses pengapalan batch pertama sebanyak 26 kereta yang telah dimulai pada 9 Juli 2019 melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Ekspor ke Bangladesh ini merupakan rangkaian dari usaha INKA untuk meningkatkan pasar ekspor setelah sebelumnya juga pernah memenuhi pesanan kereta ke luar negeri lainnya seperti Malaysia,Thailand, Filipina dan juga ke Australia.