Bisnis.com, SURABAYA — Perusahaan pengolahan garam, PT Garsindo Anugerah Sejahtera, menyatakan siap untuk menyerap garam rakyat setidaknya mencapai 5.000 ton/bulan sebagai salah satu upaya meningkatkan harga garam petani yang jatuh saat ini.
Direktur Utama Garsindo, Yohannes Sugiarto, mengatakan garam rakyat di Jatim saat ini sudah cukup berpotensi untuk diolah di pabriknya. Apalagi, pabrik Garsindo memiliki mesin olahan yang mampu menjadikan produk garam yang bagus setara dengan garam impor.
"Garam lokal milik petani garam ini berkualitas baik karena perusahaan sendiri juga ikut mengedukasi langsung kepada para petaninya," katanya Rabu, (24/7/2019).
Yohannes mengatakan, di Sumenep Madura sendiri saat ini para petambaknya sudah mampu memproduksi garam dengan kualitas K1. Dari uji laboraorium, garam petambak di Madura ini juga sudah mengandung NACL 98 dengan magnesium 0,048 setelah diolah di pabrik Garsindo.
"Garam kita seharusnya sudah bagus, tinggal kita mau maju bersama-sama atau tidak. Kita harus melakukan pembinaan agar garam yang dihasilkan petani bisa bersaing dengan yang impor, dan layak jadi garam industri, imbuhnya.
Dia mengatakan saat ini Garsindo memiliki tiga pabrik garam olahan yang berada di Gresik dan Sumenep Madura. Rerata Garsindo mampu menyerap garam petani sekitar 200 ton/hari atau sekitar 20 truk.
"Penyerapan ini berdampak terhadap harga garam petani yang relatif tinggi jika dibandingkan daerah lain, misalnya Cirebon atau Jawa Tengah yang hanya sekitar Rp300/kg. Sedangkan di Madura sekitar Rp550-Rp800/kg," jelasnya.