Bisnis.com, SURABAYA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akhirnya menatapkan jajaran direksi baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2019 pada Rabu (19/6/2019).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan penetapan direksi baru termasuk direktur utama tersebut dilakukan melalui koordinasi dengan OJK dan proses yang dilakukan oleh lembaga independen.
"Ada proses panjang yang dilakukan lembaga kredibel di dalam naungan Bank Indonesia dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), dan hari ini Dirut sudah diputusan dalam RUPS LB," jelasnya seusai menghadiri RUPS LB Bank Jatim, Rabu (19/6/2019).
Dia mengatakan selain memilih Direktur Utama, Bank Jatim juga perlu mengisi jabatan Direktur Operasi dan IT, Direktur Ritel dan Direktur Kepatuhan sebagai upaya penguatan bisnis terutama yang berbasis teknologi.
"Direktur Operasi dan It adalah sebuah kebutuhan, dan Direktur Korporasi juga harapannya bisa membangun komunikasi eksternal terutama dengan jaringan perbankan yang lebih luas guna meningkatkan DPK," ujarnya.
Khofifah berharap, Bank Jatim bisa ikut serta dalam membangun perekonomian Jatim dengan fokus utama saat ini adalah penurunan kemiskinan, meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) serta menyeimbangkan ketimpangan perkenomian di desa dan di kota.
"Kemiskinan dan IPM bagi pemerintah ini tidak bisa ditawar. Kami berharap BPD ini bisa beriringan dengan ikhtiar Pemprov Jatim, selain sebagai lembaga provit, kami berharap Bank Jatim ini menjadi bagian yang akan ikut mengawal pembangunan," imbuhnya.
Adapun jajaran komisaris dan direksi baru Bank Jatim yang mengisi jabatan Direktur Utama Hadi Santoso, Direktur Komersial dan Korporasi Busrul Iman, Direktur Konsumer, Ritel dan Usaha Syariah Elfaurid Aguswantoro, Direktur Teknologi Informasi & Operasi Tonny Prasetyo, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Erdianto Sigit Cahyono, Komisaris Heru Tjahjono dan Komisaris Independen M. Mas'ud Said.