Bisnis.com, SURABAYA – Direktur Utama terpilih PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Hadi Santoso berencana melakukan revolusi pegawai termasuk menyelesaikan kredit-kredit bermasalah dalam masa jabatannya ke depan.
“Yang harus kami lakukan pertama kali adalah merevolusi pegawai kita yang selama ini mungkin kurang pelatihan dan pendidikan, nanti akan kita buatkan rank-rank-nya mana yang sesuai keahlian,” kata Hadi saat konferensi pers usai RPUS LB Bank Jatim, Rabu (19/6/2019).
Selain itu, lanjutnya, Bank Jatim akan menyelesaikan kredit bermasalah sekaligus melakukan ekspansi kredit yang prudent tetapi signifikan untuk mencapai target, terutama meningkatkan kredit bagi UMKM melalui berbagai model seperti KUR maupun Loan Agreement.
Di tengah perkembangan teknologi, Bank Jatim juga akan terus mengikuti masa industri 4.0 dengan meluncurkan layanan-layanan baru. Diharapkan dengan adanya penambahan direksi-direksi baru, Bank Jatim bisa bersinergi dan bisa bersaing dengan perbankan lainnya.
Hingga Mei 2019, Bank Jatim telah mencatatkan kinerja yang positif dengan capaian laba bersih Rp658,73 miliar naik 7,62% (yoy), penyaluran kredit mencapai Rp34,76 triliun atau tumbuh 8,16% (yoy), serta Dana Pihak Ketiga (DPK) tercapai Rp55,4 triliun atau naik 11,88% (yoy).
Adapun Hadi Santoso yang sebelumnya adalah Direktur Kepatuhan dan Human Capital Bank Jatim ini terpilih dalam RUPS Luar Biasa 2019 menggantikan R. Soeroso yang telah berakhir masa jabatannya.
Hadi sebelumnya juga pernah memimpin Bidang Operasional Bank Jatim Cabang Sidoarjo, Pemimpin Bank Jatim Cabang Ponorogo, Pemimpin Bank Jatim Cabang Utama Surabaya serta Pemimpin Divisi Bisnis Syariah.
Sedangkan direksi baru lainnya yang menjabat sebagai Direktur Komersial dan Korporasi yakni Busrul Iman, Direktur Konsumer, Ritel dan Usaha Syariah Elfaurid Aguswantoro, Direktur Teknologi Informasi & Operasi Tonny Prasetyo, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Erdianto Sigit Cahyono, Komisaris Heru Tjahjono dan Komisaris Independen M. Mas'ud Said.
Sementara Rizyana Mirda tetap menjabat sebagai Direktur Risiko Bisnis dan Ferdian Timur Satyagraha tetap sebagai Direktur Keuangan.
