Bisnis.com, SURABAYA – PT Sekar Laut Tbk berencana melakukan ekspansi pasar ekspor ke Belanda dan Inggris sebagai salah satu upaya mengejar target pertumbuhan penjualan sebesar 15% tahun ini.
Direktur Sekar Laut John C. Gozal mengatakan hingga saat ini kontribusi pasar ekspor perseroan masih sebesar 33% secara total produk. Namun khusus produk jenis kerupuk, pasar ekspornya sudah mencapai 40% hingga kuartal I ini.
“Sedangkan produk saos dan sambal, kontribusi pasar terbesarnya masih di domestik, mungkin beberapa tahun lagi kalau orang luar negeri berani makan sambal ya otomatis akan mengikuti,” katanya saat paparan publik, Selasa (18/6/2019).
Dia mengatakan selain Belanda dan Inggris, perseroan juga ingin menambah konsumen di Korea Selatan , Jepang dan China yang mulai banyak menyukai produk kerupuk. Sementara untuk pasar domestik, akan lebih diintensifkan dengan membuka pasar baru di Sumatera dan Kalimantan.
“Tahun ini kita akan cari sub bisnis baru di luar pulau karena selama ini pasar terbesar ya di Jawa,” imbuhnya.
John menambahkan, tahun ini perseroan juga akan melakukan investasi mesin dengan menyiapkan belanja modal sekitar Rp20 miliar. Dia memaparkan, pada 2017 kapasitas produksi perseroan mencapai 24.500 ton/tahun, lalu pada 2018 ditingkatkan menjadi 30.000 ton/tahun.
“Nah tahun ini kita akan tambah mesin tapi belum tahu kapasitasnya mau ditingkatkan menjadi berapa, tapi dengan 30.000 ton/tahun masih akan cukup untuk memenuhi produksi tahun ini. Kalau untuk 2 tahun lagi ya harus diperbesar kapasitasnya karena mesin kita sudah running 80%,” jelas John.
Adapun Sekar Laut pada tahun lalu mencatatakan kinerja penjualan yang positif yakni mencapai Rp1 triliun atau naik 14,3% dibandingkan 2017. Peningkatan 2018 tersebut juga lebih tinggi bila dibandingkan capaian 2017 yang hanya tumbuh 9,6%.
Sedangkan kinerja laba pada 2018 yakni Rp32 miliar atau naik 39% dibandingkan 2017 atau lebih tinggi dari target semula yang hanya 20%. Sedangkan pada kuartal I/2019, perseroan sudah mencatatkan penjualan 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kenaikan penjualan maupun laba ini disebabkan adanya peningkatan penjualan bersih dan efisiensi pada beban-beban perusahaan, yang disertai dengan upaya diversifikasi produk misalnya selain kerupuk udang, kami juga membuat kerupuk sayuran, lalu aneka sambal kemiri dan sambal pedas,” imbuh John.
