Bisnis.com, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis kinerja ekspor daerah itu pada April 2019 turun sampai 13 persen yang terutama disebabkan oleh penurunan ekspor nonmigas seperti permata/perhiasan.
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono mengatakan selama ini komoditas perhiasan/permata menjadi penyumbang terbesar ekspor Jatim dan kerap meningkat. Namun, pada April lalu, ekspor komoditas ini malah anjlok sampai 56,82 persen dibandingkan dengan Maret 2019.
"Nilai ekspor permata/perhiasan selama April mencapai US$136,16 juta," ungkapnya melalui keterangan tertilis pada Rabu (15/5/2019).
Selain permata/perhiasan, komoditas lain yang cukup mendorong kinerja ekspor Jatim adalah kayu dan barang dari kayu US$102,70 juta lalu disusul tembaga US$99,42 juta.
Teguh menjelaskan secara kumulatif selama Januari-April 2019 nilai ekspor Jatim mencapai US$6,59 miliar baik migas dan nonmigas. Jumlah tersebut pun turun 1,79 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun, negara tujuan ekspor nonmigas sepanjang Januari-April ini terbanyak ke Jepang US$887,79 juta atau berkontribusi 14,12 persen, lalu ke AS US$871,01 juta (13,85 persen), dan China US$665,71 juta (10,59 persen).
Sementara itu, ekspor nonmigas ke Asean mencapai US$1,18 miliar atau berkontribusi 18,88 persen dan ke Uni Eropa US$549,14 juta dengan kontribusi 8,73 persen.