Bisnis.com, SURABAYA – Pengembang properti Ciputra Group memperkirakan kinerja marketing sales tahun ini bisa tumbuh sekitar 5% sejalan dengan siklus pasar properti yang diprediksi mulai naik tahun ini.
Managing Director Ciputra Group, Harun Hajadi mengatakan sejak 2009 – 2013, sektor properti cukup booming, lalu pada 2014 mengalami slow down hingga 2018. Bahkan pada 2018, lanjutnya, marketing sales Ciputra masih sama seperti capaian 2017 alias stagnan.
“Tapi tahun ini rasanya properti mulai up, karena sudah keniscayaan kalau properti itu memang naik dan turun. Itu enggak bisa dilawan,” katanya seusai acara Topping Off The Vertu Apartement di kawasan superblok Ciputra World Surabaya (CWS), Jumat (3/5/2019).
Dia mengatakan, proyeksi kenaikan marketing sales tahun ini juga lebih disebabkan oleh adanya kenaikan harga properti, sedangkan secara volume produk masih akan sama seperti tahun lalu.
“Kalau faktor pemilu, rasanya kita tidak melihat pemilunya karena pemilu kan cuma sehari, hanya rame-ramenya yang berbulan-bulan, dan itu susah diprediksi. Tapi kita optimistis sih (pemilu) pasti beres,” ujarnya.
Harun mengakui pasar properti di Jakarta sudah cukup sejak 2014 karena banyaknya pemain sehingga suplai berlebih baik properti landed, apartemen dan perkantoran. Namun, di piggiran Jakarta masih ada potensi untuk pengembangan proyek properti.
“Di pinggiran Jakarta masih oke, kalau di Jakarta sudah enggak ada space. Sebetulnya masih ada potensi di Jakarta kalau kita jeli menggali pasar, misalnya cari proyek yang suplainya terbatas, kita akan masuk ke situ,” ujarnya.
Harun mengatakan proyek yang terus berpotensi ke depan adalah superblok yakni kawasan terintegrasi antara hunian apartemen, mal dan office. Saat ini Ciputra Group terus mengembangkan superblok Ciputra World Surabaya (CWS) yang sudah masuk pada tahap ketiga.
“Setelah superblok Surabaya ini, kita mau garap superblok di Makassar pada tahun depan dan Medan mudah-mudahan tahun ini,” katanya.
Marketing Manager CWS, Tutut Gunaedi menambahkan untuk proyek CSW tahap ketiga ini telah menghabiskan investasi sekitar Rp1,6 triliun untuk membangun mall extension, office dan apartemen The Vertu sebanyak 187 unit dengan tinggi 15 lantai.
“Penjualan apartemen Vertu ini sudah 76%, jadi masih sisa 45 unit untuk tipe 1 bedroom dan 2 bedroom. Setelah topping off ini nanti handovernya 2020,” ujarnya.
Adapun pengembangan superblok CWS ini terdiri dari 5 tahap. Pada tahap pertama menelan investasi sekitar Rp550 miliar yang terdiri dari mal dan apartemen The Via and The Vue, pada tahap kedua dengan investasi sekitar Rp800 miliar untuk pengembangan hotel, small office home office (SOHO) dan apartemen The Voila.
“Untuk tahap keempat akan terdiri dari 3 tower apartemen seluas 100.000 m2, tapi masih belum tahu total unitnya karena baru desain awal, sambil melihat situasi pasar dulu,” imbuhnya.