Bisnis.com, SURABAYA - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bekerja sama dengan Internastional Council for Small Business (ICSB) Indonesia siap untuk menyiapkan dan mengembangkan entrepreneur muda dari kalangan para santri di Jawa Timur.
Rektor Unusa Achmad Jazidie mengatakan program unggulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yakni ‘One Pesantren One Product ini sejalan dengan visi misi Unusa yang berharap dapat menghasilkan produk pesantren modern yang dikelola sendiri oleh para santri.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah pusat telah menetapkan program Santripreneur dengan menjadikan pondok pesantren sebagai bibit wirausaha sehingga menciptakan pertumbuhan sektor industri mikro, kecil dan menengah.
“Sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi menyiapkan generasi yang berjiwa entrepreneur dan berlandaskan nilai-nilai islam, Unusa selalu memberi pembekalan para mahasiswa dari mengenal, menjiwai, hingga mengimplementasikan kewirausahaan,” katanya seusai menggelar kuliah umum bertajuk Wirausaha Muda di Kalangan Santri dan Mahasiswa, Kamis (18/4/2019).
Dia mengatakan kekuatan wirausaha di ponpes sangat luar biasa. Saat ini ada sekitar 28.961 ponpes yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah santri lebih dari 4 juta orang. Guna membantu menciptakan produk wirausaha pesantren yang modern, ponpes dinilai perlu mendapatkan pendampingan dari institusi.
“Para santri pelaku entrepreneur perlu pembinaan konsep dan akses pemasaran, teknik pengemasan, strategi harga, hingga penyusunan laporan keuangan,” katanya.
Menurut Jazidie, perkembangan era digital saat ini juga diyakini bakal mendorong para santri menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
“Terlebih sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan menikmati bonus demografi atau momentum ketika penduduk didominasi usia produktif (15-64 tahun) yang mencapai 70%,” imbuhnya.
Dia menambahkan, dari kuliah umum yang merupakan kelanjutan dari ‘Festival Entrepreneur Plus’ yang digelar Unusa pada Maret 2019, rencananya Unusa akan membawa diskusi tersebut untuk disampaikan pada Kongres ICSB di Kairo pada Juni-Juli mendatang.