Bisnis.com, SIDOARJO – Petani tambak di Buncitan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, mengaku ikan bandeng panen hasil tambak mereka molor 1 sampai 2 bulan menyusul adanya peralihan musim dari hujan ke kemarau seperti yang terjadi sekarang.
Salah satu petambak Desa Buncitan, Sedati Sidoarjo, Muhammad Khumaidi, mengatakan untuk ikan bandeng masa panen selama 6 bulan, kini bisa molor sampai 8 bulan.
"Salah satu faktornya karena petani tambak kesulitan untuk membuang air di dalam tambak akibat peralihan musim ini," ujarnya di Sidoarjo pada Kamis (28/3/2019).
Dia mengaku petani tambak tidak mau merugi dengan panen sesuai jadwal karena ikan bandeng yang ada di dalam tambak belum besar.
"Kalau panen sesuai dengan jadwal, ikan bandeng masih terlalu kecil untuk dijual. Isi perkilonya bisa delapan ekor, padahal seharusnya setiap satu kilogramnya bisa isi dua sampai dengan satu ekor karena ukurannya sudah besar," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh petani tambak yang lain, Munir, yang menjelaskan ikan bandeng itu sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca.
"Ikan bandeng itu kalau hujan tidak mau makan, justru saat panas itu yang bagus, ikan bandeng mau makan dan bisa besar," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo Jawa Timur mengatakan jika saat ini sebagian wilayah di Jatim sudah memasuki peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, mengatakan saat ini sebagian wilayah di Jatim sedang memasuki peralihan. "Kalau dilihat dari citra satelit, sebagian besar wilayah di Jatim pada awal April memasuki musim kemarau."
Dia mengemukakan, peralihan musim tersebut dimulai dari Jawa Timur bagian barat, kemudian ke utara dan juga tengah.
"Untuk daerah tapal kuda seperti Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso dan juga Lumajang masih belum," ucapnya.