Bisnis.com, MALANG — Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang menggandeng perguruan tinggi (PT) di ASEAN dalam mengembangkan Bahasa Indonesia untuk menjadi lingua franca masyarakat di kawasan tersebut.
Rektor IKIP Budi Utomo Malang Nurcholis Sunuyeko mengatakan pada tahap perguruan tinggi keguruan tersebut bekerja sama dengan lembaga pendidikan di Thailand dalam pengabdian masyarakat dan dengan Kamboja dalam pengembangan Bahasa Melayu sebagai lingua franca masyarakat di Asia Tenggara.
“Kerja sama dengan Thailand, IKIP Budi Utomo menggandeng Lembaga Pendidikan Luqmaneel Haqim yang mengelola pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi,” katanya di Malang, Jumat (25/1/2019).
IKIP Budi Utomo akan engirimkan 20 mahasiswa untuk memberikan pengacara membaca Alquran bagi siswa sekolah menengah. Selain itu, mahasiswa juga mengajar Bahasa Indonesia dan mengenalkan seni budaya Indonesia kepada siswa di sana selama sebulan.
Kerja sama dengan Kamboja, kata dia, masih belum ditentukan bekerja sama dengan perguruan tinggi tertentu karena masih dibicarakan dengan pemerintah Kamboja. Yang jelas, kerja sama yang difasilitasi The Asia Foundation itu akan bekerja dalam penelitian, pertukaran dosen, dan mahasiswa.
“Kami akan melirik juga negara-negara lain di Asia Tenggara untuk bekerja sama dengan IKIP Budi Utomo,” ucapnya.
Tawaran yang dikembangkan IKIP Budi Utomo, pengembangan Bahasa Melayu sebagai lingua franca di tingkat Asia Tenggara. Bahasa Melayu berpotensi digunakan sebagai lingua franca karena di negara-negara di kawasan tersebut mengenal bahasa tersebut.
Di sisi lain, IKIP Budi Utomo banyak ahli bahasa dengan gelar doktor yang berkompeten untuk berbicara mengenai topik Bahasa Melayu menjadi lingua franca di kawasan tersebut.
Menurut dia, apa yang dilakukan IKIP Budi Utomo tersebut memberikan makna bahwa kehadiran suatu perguruan tinggi harus memberikan kemanfaatan, tidak saja kompetensi bagi lulusan, untuk masyarakat, bahkan masyarakat di negara tetangga, di tingkat Asia Tenggara. Dengan begitu, maka IKIP Budi Utomo ingin hadir sebagai perguruan tinggi yang diakui bereputasi internasional secara nyata.
Eka Akhmaliatul Jannah, mahasiswa semester III Prodi Bahasa-Sastra pada Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Humaniora yang terpilih sebagai mahasiswa yang mengajar di Thailand mengatakan dirinya mempersiapkan diri untuk dapat mengajar Alquran dan Bahasa Indonesia dengan baik dengan mempelajari Bahasa Inggris dan Thailand.
Dengan pengusaaan dua bahasa tersebut, maka pengantar pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris, namun jika penerimaan siswa masih sulit, maka akan diterjemahkan ke Bahasa Thailand.
Dengan cara itu, maka diharapkan dirinya dapat berhasil mengajar Bahasa Indonesia dan cara membaca Alquran di sekolah menengah di lembaga pendidikan Luqmaneel Haqim, Thailand.