Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menyatakan hasil pertemuan 5 pihak pasca kejadian amblasnya Jl. Raya Gubeng akan menjadi bukti awal penyelidikan yang akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan data-data yang masuk dalam rapat tertutup antara Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, Polda Jatim, Tim ahli dan RS Siloam akan dijadikan bahan awal penyelidikan.
"Namun yang terpenting sekarang kami harus segera mengembalikan dulu fungsi jalan ini agar tidak berlarut-larut dan mengganggu kelancaran lalu lintas," katanya seusai melakukan pertemuan di gedung RS Siloam, Rabu (19/12/2018).
Dia mengatakan sambil mengembalikan dan memperbaiki kerusakan-kerusakan, pihak kepolisian akan mengusut faktor penyebab amblasnya jalan tersebut.
Pemkot juga belum bisa memastikan siapa yang akan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut termasuk menggunakan anggaran dari mana untuk memperbaiki jalan ambles itu.
"Belum (anggaran), masih dipikirkan," katanya.
Dari pantauan Bisnis di lokasi kejadian, petugas menutup jalan sejak dari pertigaan RS Siloam, Jl. Sulawesi, Jl. Bali dan Jl. Sumbawa. Sejumlah warga yang melintas juga tampak penasaran ingin meyaksikan kondisi jalan ambles tersebut dengan memarkir kendaraan dan memotret suasana lokasi kejadian.
Meski begitu, petugas di setiap sudut telah berjaga dan mengusir warga yang tidak berkepentingan demi kemanaan dan kelancaran.
Diketahui pada Selasa (18/12/2018) pukul 21.30 WIB Jl Raya Gubeng Surabaya amblas yang diperkirakan hingga 20 meter. Diduga amblasnya jalan tersebut akibat proyek pembangunan gedung parkir RS Siloam, hingga adanya rongga-rongga aliran air bawah tanah.
Akibat peristiwa tersebut, sepanjang Jl. Raya Gubeng ditutup total dan arus lalu lintas di alihkan ke beberapa ruas jalan di sekitarnya.