Bisnis.com, MALANG--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mendorong pengembangan perekonomian desa lewat BUMDes.
Wiwi Suprihatno CEO BNI Wilayah Malang mengatakan BNI bertindak sebagai agent of development secara aktif bersinergi dengan instansi pemerintah untuk mendukung program pemerintah salah satunya adalah melakukan penyaluran Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial (Bansos), Kartu Tani, Program Keluarga Harapan (PKH), Pendampingan BUMdes yang bertujuan agar perekonomian di desa dapat lebih berkembang dan mandiri.
"Secara aktif yang dilakukan BNI dalam mendukung Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) adalah melakukan literasi keuangan, Bisnis rintisan, Pelatihan, Konsultasi dan Pendampingan pembentukan BUMDes," katanya dalam diskusi Sinergi Pemerintah, Perbankan, dan Pers dalam Mendorong Perekonomian Desa melalui BUMDes di Malang, Jumat (28/9/2018).
Dia meyakinkan, simpan pinjam merupakan salah satu kegiatan usaha yang dapat dibentuk oleh Bumdes, selain itu Bumdes juga bisa menjadi Agen46 BNI sebagai salah satu kegiatan usaha yang berfungsi menampung dana yang berada di masyarakat sekitar. Jumlah Agen46 BNI seluruh Indonesia saat ini mencapai lebih dari 42.000, sedangkan untuk wilayah Malang sendiri hampir mencapai 4 ribu Agen46.
“BNI telah melakukan pendampingan lebih dari 5.383 Bumdes di Seluruh Provinsi di Indonesia, sedangkan di Wilayah Malang sendiri sejumlah 1.009 Bumdes di seluruh 25 Kota/Kabupaten di Jawa Timur wilayah kerja area BNI Wilayah Malang, " ucapnya.
Salah satu wujud nyata pendampingan BNI terhadap Bumdes, menurut Wiwi, yakni Bumdes Tirta Mandiri Ponggok Klaten Jawa Tengah, Bumdes Sumber Sejahtera Desa Pujon Kidul Malang, Bumdes Kertoraharjo Desa Sanankerto Malang.
Baca Juga
" Omsetnya di tahun 2017 berturut-turut masing–masing kurang lebih Rp14 miliar, Rp4 miliar, dan Rp1 miliar,” ucapnya.
Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan mendirikan Bumdes, beberapa diantaranya adalah membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa yang berujung dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, keuntungan Bumdes juga dapat memperbaiki sarana dan prasarana pedesaaan. Pembentukan Bumdes itu sendiri melibatkan semua komponen yang ada di desa mulai dari pemerintah desa, badan permusyawaratan desa (BPD) dan unsur masyarakat yang terdiri tokoh adat, agama, masyarakat sampai perwakilan kelompok-kelompok yang ada di desa
Secara umum, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam Nawacita, Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa, Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor strategis ekonomi domestik, maka BNI telah melakukan penanda tanganan nota kesepahaman dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam menyiapkan layanan perbankan guna menyalurkan APBN dan penyaluran dana bantuan pemerintah ke pedesaan, serta memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat desa.
Langkah yang dilakukan BNI ini menjadi salah satu dukungan dalam mendorong Perekonomian Desa sesuai dengan program Nawacita. Selama periode ini desa akan menerima kucuran dana berkisar Rp 700 juta-Rp1,1 miliar/desa. Dana desa tersebut harus diberdayakan melalui Bumdes (Badan Usaha Milik Desa).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai area piloting Bumdes di Jawa Timur tentu ingin mensukseskan program pemerintah dalam membangun desa. Kontribusi BNI untuk pengembangan ekonomi desa yakni BNI memberikan literasi keuangan, pengembangan bisnis rintisan, pelatihan, konsultasi dan pendampingan pembentukan BUMDes.