Bisnis.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap siapapun yang akan memimpin Jawa Timur 5 tahun ke depan mau peduli terhadap sektor pendidikan, terutama bagi siswa yang tidak mampu sekolah.
"Yang pertama saya inginkan adalah masalah pendidikan, kalau enggak disentuh saya yakin sampai 5 tahun ke depan itu anak yang tidak bersekolah semakin bertambah," katanya seusai mencoblos di TPS 001 Taman Pondok Indah Wiyung, Rabu (27/6/2018).
Diketahui Risma sangat fokus terhadap pendidikan di Surabaya, beberapa minggu terakhir ini Risma banyak menerima laporan dari warga bahwa banyak anak-anak berprestasi yang tidak mampu membayar sekolah SMA/SMK. Pasalnya, biaya masuk sekolah negeri di Surabaya mencapai Rp15 juta. Pendidikan SMA/SMK sendiri saat ini dikelola oleh pemerintah provinsi.
"Kemarin ini kita tolong beberapa anak yang enggak bisa sekolah," katanya.
Sementara di lokasi berbeda, Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap gubernur dan wakil gubernur baru yang terpilih nantinya dapat melanjutkan pembangunan yang dia lakukan di provinsi itu selama ini.
"Harapannya yang baik dilanjutkan. Program yang baru dan yang lebih baik bisa dilaksanakan lewat proses demokrasi," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu usai menggunakan hak pilihnya di Surabaya, Rabu.
Dia mengungkapkan, sistem yang dulu dia jalankan adalah sistem partisipatoris. Di mana dalam sistem itu semua pemangku kepentingan diajak duduk bersama untuk mengambil kebijakan terkait pembangunan Jatim.
Ada dua pasangan calon yang ikut dalam Pilkada Jatim yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.