Bisnis.com, JAKARTA -- Temuan uang palsu di wilayah Malang selama Mei 2018 meningkat dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 893 lembar dari sebelumnya 404 lembar.
Ketua Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan Administrasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Rini Mustikaningsih menuturkan temuan uang palsu tersebut lebih banyak berasal dari laporan perbankan.
Untuk itu, dia meminta masyarakat lebih aktif melapor jika menemukan uang palsu agar peredarannya bisa diminimalisasi dan diredam.
"Temuan uang palsu tersebut terdiri dari berbagai pecahan, mulai dari pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Namun, dari laporan perbankan yang paling banyak adalah Rp100.000 dan Rp50.000," papar Rini seperti dilansir dari Antara, Senin (11/6/2018).
BI Malang menegaskan bakal terus menggencarkan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat. Apalagi, menjelang Idulfitri banyak sekali ditemukan uang palsu.
Selama 2017, BI Malang menemukan 5.385 lembar uang palsu berbagai pecahan. Dari jumlah tersebut, yang berasal dari laporan banyak sebanyak 5.307 lembar dan laporan masyarakat 78 lembar.
Meski masih banyak, tapi jumlahnya menurun jika dibandingkan temuan pada 2016 yang mencapai 6.320 lembar.
"Kami akan terus berupaya mengurangi temuan uang palsu di masyarakat. Namun, masyarakat juga harus hati-hati dan lebih teliti, khususnya pada momen Lebaran," tambah Rini.