Bisnis.com, MALANG—Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, Jatim, mengejar produksi semen beku sebanyak 3 juta dosis di 2018, selain mengembangkan pasar ekspor.
Kepala BBIB Singosari Enniek Herwiyanti mengatakan dari target produksi semen beku 3 juta dosis itu, 50% telah disalurkan lewat program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) oleh Kementerian Pertanian.
“Sedangkan untuk ekspor, tahun ini diperkirakan 16.500 dosis semen beku,” katanya di sela-sela menerima kunjungan business trip dari pemerintah dan pelaku bisnis Suriname dan Guyana di Malang, Rabu (6/6/2018).
Dari 16.500 dosis semen beku, 2.000 dosis segera dikirim ke Madagaskar, tinggal menunggu entry permit.
Sedangkan yang yang direalisasikan tahun ini, 12.500 dosis ke Kirgistan dan Nepal 2.000 dosis ke Nepal. Harga semen beku untuk ekspor dipatok Rp30.000/dosis, sedangkan untuk dalam negeri Rp7.000/dosis.
Dengan harga semen beku ekspor sebesar itu, kata dia, produksi BBIB Singosari sangat kompetitif karena harga di negara tujuan ekspor bisa mencapai US$5 lebih per dosis semen beku. Padahal dari sisi kualitas, semen beku produksi BBIB juga sangat kompetitif, tidak kalah dengan dengan semen beku yang diproduksi negara maju.
Hal itu bisa terjadi karena tenaga ahlinya dilatih oleh Pemerintah Jepang lewat JICA (The Japan International Cooperation Agency) selama 11 tahun. Bahkan untuk melatih SDM yang melaksanakan IB di negara-negara berkembang yang didanai JICA banyak yang pelatihannya di BBIB dengan tenaga ahli dari balai tersebut.
Semen beku BBIB juga telah memperoleh ISO 17025 iuntuk uji mutu semen beku, menajamen berupa ISO 9001 tahun 2015 serta SNI 4869. Semen beku yang diproduksi berupa sapi FH, Limosin, Simental, Brahman, dan Kambing Peranakan Etawa.
Sebagai langkah untuk mengekspor semen beku, maka tahap awalnya berupa pelatihan IB. Segera akan dilatih di BBIB, SDM perusahaan peternakan dari Malaysia sebanyak 30 orang. “Sudah ada MoU,” ucapnya.
Tahun lalu dilatih SDM IB dari Palestina dan Papua Nugini, dan tahun ini Philipina sebanyak 3 orang dan Malaysia sebanyak 30 orang. Sampai saat ini sudah dilatih SDM IB dari 20 negara selain menganai IB juga memproduksi semen beku serta manajemennya, dan lainnya.
Sebelumnya, BBIB juga telah mengekspor semen beku, yakni Malayasia sebanyak 11.150 dosis pada 205-2016, pada 2013, ke Kamboja. Myanmar, Timor Leste yang masing-masing 1.000 dosis.
Karena itulah, kata dia, pangsa pasar semen beku BBIB pada negara-negara berkembang di Asia dan Afrika karena mutunya yang baik serta harganya yang kompetitif.
Yang sedang dalam penjajakan, pelatihan SDM IB dari Suriname. “Makanya mereka datang ke sini untuk melihat BBIB,” ucapnya.
Bagian Ekonomi Kedubes Indonesia di Suriname dan Guyana Aris Garinto mengatakan kunjungan delegasi Suriname dan Guyana terkait dengan memperkenalkan sistem perecanaan dan upaya menjaring investor, juga kemitraan Kementan RI dan Kementan Suriname dan Islamic Development Bank dalam pelatihan IB dan lainnya di BBIB Singosari.
“Posisi Suriname dan Guyana penting di negara-negara Caribbean Community sehingga dapat mengenalkan potensi pada negara anggota komunitas lainnya,” ucapnya.