Bisnis.com, BANGKALAN—Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Pemkab Bangkalan, Jawa Timur, memastikan stok beras menjelang Ramadan aman.
"Hasil panen petani di Bangkalan tahun ini melimpah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok beras," ujar Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dispertapahorbun Pemkab Bangkalan Moh Ridwan di Bangkalan, Selasa (8/5/2018).
Ia menjelaskan, untuk musim panen 1 (MP1) pada Oktober hingga Desember 2017, produksi gabah kering giling di Bangkalan mencapai 165 ribu ton dengan luas tanam 37.000 hektare.
Musim panen 2 (MP2) yakni mulai Januari hingga Maret 2018 dengan luas tanam sebesar 7.000 hektare dan tingkat produktivitas sebesar 5,5 ton diperoleh hasil produksi padi 38.500 ton.
Dengan demikian, maka total produksi padi untuk musim panen 1 dan musim panen 2 mencapai 203.500 ton gabah kering giling dengan produktivitas 5,5 ton/hektare.
"Ini cukup untuk konsumsi masyarakat Bangkalan," katanya, menjelaskan.
Ridwan menambahkan, dengan dasar perhitungan 203.500 ton gabah kering giling apabila digiling dijadikan beras atau setara beras akan diperoleh 193.875 ton.
Sementara, kebutuhan beras untuk masyarakat Bangkalan dalam satu tahun dibutuhkan sebanyak 116.007 to, dengan asumsi kebutuhan konsumsi per jiwa 120 kilogram selama satu tahun.
Dengan perhitungan tersebut, lanjut Ridhwan, produksi padi pada MP1 dan MP2 sebesar 203.500 ton gabah kering giling atau 193.875 ton beras.
Selain itu, untuk musim kemarau bulan April, Mei, dan Juni 2018 sebagian petani di Bangkalan masih ada yang menanam padi, yakni dengan luas tanam 12.000 hektare.
Ia memperkirakan, akhir Juni sudah dilakukan panen di beberapa tempat, seperti Kecamatan Burneh, Arosbaya, dan Kamal.
Dari luas tanam 12.000 hektare itu, produksi tanaman padi diperkirakan 60.000 ton padi dengan tingkat produktivitas 5 ton/hektare.