Bisnis.com, SURABAYA - Dalam acara Debat Publik I Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 10 April 2018 di Surabaya, dua pasangan calon membeberkan cara-cara menghadapi era demografi milenial yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi.
Dari pantauan siaran langsung iNews, pasangan calon nomor urut 2, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno akan membuat program Metal alias masyarakat melek digital. Caranya, mereka akan membangun infrastruktur jaringan internet secara merata hingga ke desa-desa dan membangkitkan jiwa kewirausahaan lokal dengan memanfaatkan fasilitas digitalisasi.
"Kami akan gerakkan start up dan sentra-sentra bisnis melalui program Metal," kata Puti saat menanggapi pertanyaan moderator.
Menurut Gus Ipul, kunci awal dalam menghadapi era milenial adalah pendidikan. Paslon ini memiliki program memperbaiki kualitas SMK mengingat dari 2.000-an SMK di Jatim hanya 40% yang terakreditasi, sisanya masih terakreditasi B dan C bahkan ada yang belum.
"Yang SMA dengan jalur berbeda dibentuk SMK mini untuk pelatihan keterampilan kerja, dan juga Balai Latihan Kerja (BLK) harus diperkuat," kata Gus Ipul.
Dia menambahkan, pertama yang harus diperkuat adalah pembangunan infrastruktur internet sampai ke desa. Kedua, masyarakat diajak paham era digital atau melek literasi, setelah itu baru menciptakan iklim era digital.
Baca Juga
Salah satu program menghadapi era milenial yang dimiliki paslon ini adalah program 1.000 Dewi (desa wisata), di mana semua masyarakat daerah bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pariwisata daerahnya.
"Saya datang ke desa wisata di Banyuwangi, dan Pujon ternyata semua orang terutama anak muda bisa menciptakan lapangan kerja. Mereka bukan hanya punya kreatifitas dan inovasi tapi bisa ciptakan pekerjaan," katanya.
Milenial Job Center
Sementara menurut cagub dari paslon nomor 1 Khofifah Indar Parawansa, saat ini anak-anak di kampung sebetulnya sudah menggunakan teknologi 4G. Sehingga program melek digital itu dianggap sudah selesai.
"Jadi sekarang saatnya masuk Milenial Job Center, agar devisa cepat didapat lewat sektor wisata. Kita punya potensi wisata yang bagus. Maka ada penguatan bagian perhotelan dan kepariwistaan, jadi tidak sekadar SMK grade A," kata Khofifah menanggapi program Paslon 2.
Menurut Khofifah, lulusan SMK perlu langsung diserap oleh industri pariwisata, perhotelan juga IT. Paslon ini ingin menyiapkan beasiswa untuk SMK.
Milenial Job Center sendiri merupakan program membangun start up, networking, menciptakan aplikasi dan pasar.
Di Jatim sendiri ada fenomena bahwa 88,8% lulusan SMA/SMK masih pengangguran, pada 2020-2030 diperkirakan ada kenaikan angka usia produktif meningkat sampai 70%. Para paslon harus punya langkah strategis untuk menyongsong bonus demografi tersebut.