Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN X Mulai Produksi Gula Kemasan 1 Kg

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X pada Juni 2018 berencana mulai memproduksi gula kemasan 1 kg sebagai salah satu diversifikasi usaha di sektor produk ritel di Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru Kediri.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SURABAYA—PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X pada Juni 2018 berencana mulai memproduksi gula kemasan 1 kg sebagai salah satu diversifikasi usaha di sektor produk ritel di Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru Kediri.

Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo mengatakan diversifikasi yang membidik segmen ritel ini merupakan upaya optimalisasi aset perseroan sekaligus untuk memperluas pangsa pasar gula nasional, mengingat produk ritel bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Pabrik yang memproduksi gula kemasan ini punya kapasitas 60 ton/hari," katanya kepada Bisnis, Selasa (13/3/2018).

Selain produk gula kemasan, upaya diversifikasi lain yang akan dilakukan perseroan tahun ini adalah memproduksi baggase pellet dengan kapasitas produksi 3 ton/jam dengan produk pellet kemasan 25 kg, yang rencananya akan diproduksi pada Juli 2018.

"Kita juga akan optimalkan aset-aset lain seperti bangunan di PG Toelangan untuk dijadikan gedung pertemuan, di PG Wayoetoelis akan dijadikan workshop untuk peralatan pabrik," katanya.

Termasuk, lanjutnya, lahan tak terpakai yang akan dikembangkan sebagai lahan tanaman kedelai edamame, jahe, serai wangi dan kayu sengon.

Dwi mengatakan upaya-upaya diversifikasi tersebut sejalan dengan target perseroan untuk meningkatkan kinerja pergulaan 15,6% dibanding 2017, di mana PTPN X telah berkontribusi 16% dari total produksi gula nasional.

Tahun ini, katanya, PTPN X menargetkan bisa memproduksi 397.341 ton gula dari total tebu giling 4,9 juta ton dengan rerata rendemen 8,01%.

"Langkah-langkah strategis yang kita lakukan tahun lalu akan kami lanjutkan terus pada tahun ini agar target RKAP bisa tercapai. Misalnya di off farm, kita lakukan perawatan pabrik secara berkala sesuai standar prosedur sehingga jam berhenti giling jadi lebih rendah," jelasnya.

Selain itu, engagement dengan para petani tebu juga terus dilakukan agar terjadi kerja sama yang baik. Perseroan juga sudah mulai menerapkan good farming practices dalam penanaman tebu, perawatan hingga tebang muat angkut dengan cara mekanisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper