Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun ini menyiapkan dana Rp100 miliar untuk mendorong peningkatan produktivitas petani melalui program hilirisasi produk pertanian.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim, Fattah Jasin mengatakan dana bergulir yang berasal dari APBD tersebut akan disalurkan melalui Bank Jatim dan akan dikelola untuk kebutuhan kredit usaha pertanian dengan bunga 6%.
"Kredit pertanian tersebut nantinya dikhususkan untuk program hilirisasi produk pertanian misalnya untuk membeli alat penggilingan gabah sehingga petani tidak hanya menjual gabah tetapi sudah bisa menjual beras dan akhirnya petani punya nilai tambah," katanya, Rabu (10/1/2018).
Dia menjelaskan, dana tersebut diperuntukan bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar bisa membeli peralatan penunjang pertanian. Setidaknya diharapkan pendapatan petani lebih meningkat hingga 60% dibandingkan hanya menjual gabah kering.
"Dalam penyalurannya kami akan dampingi karena mungkin akan diprioritaskan kelompok tani yang potensial yang indeks pertaniannya bagus misalnya bisa panen gabah 3 kali dalam setahun. Biasanya mereka ada di Jombang, Ngawi, Nganjuk, Jember dan Malang," katanya.
Program tersebut merupakan pilot project oleh pemerintah pusat dan Jatim yang akan dipantau dalam 3 bulan ke depan. Setelah itu program hilirisasi ini akan dilanjutkan ke daerah lain.